spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiRatusan Hektare di Sumbawa Berpotensi Alami Gagal Panen

Ratusan Hektare di Sumbawa Berpotensi Alami Gagal Panen

Sumbawa Besar (ekbisntb.com) – Sedikitnya sekitar 700 hektar lahan pertanian di Kecamatan Moyo Hilir dan Kecamatan Lopok berpotensi mengalami gagal panen akibat saluran irigasi yang berada di wilayah setempat mengalami kerusakan dan sedimentasi yang sangat parah.

“Kondisi saat ini sudah sangat menghawatirkan karena jika tidak ada hujan beberapa hari kedepan maka potensi lahan tersebut akan mengalami gagal panen, ” kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Sumbawa, melalui Kabid Prasarana Pertanian, Sukiman, kepada Ekbis NTB, Selasa 11 Maret 2025.

- Iklan -

Ia pun merincikan, di jalur kecamatan Lopok ada sekitar 400 hektare dan di Moyo Hilir ada sekitar 300 hektare dengan usia sekitar 60 hari. Di usia 60 hari itu, tanaman khususnya padi sangat membutuhkan air, sehingga kondisi saat ini dikhawatirkan akan berdampak pada gagal panen.

“Kondisi di lapangan saat ini sangat miris, karena sumber air yang diharapkan bisa mengaliri sawah dari bendungan Batubulan tersebut mengalami sedimentasi,” ucapnya.

Dia menyebutkan, jika 700 hektare lahan itu tidak bisa diselamatkan maka ada sekitar 4.000 ton Gabah Kering Panen (GKP) yang gagal di panen. Apalagi di lokasi tersebut angka tanam yang dilakukan oleh masyarakat sebanyak dua kali tanam.

“Kami tetap akan memberikan atensi terkait saluran yang terdampak sedimentasi tersebut dengan harapan petani tidak mengalami gagal panen, ” ucapnya.

Diakuinya, memang perbaikan terhadap saluran irigasi ini harus menjadi prioritas untuk diselesaikan. Jika tidak, maka akan berdampak pada gagal panen apalagi saat ini sudah memasuki musim penghujan.

“Rata-rata saluran irigasi kita banyak yang sudah mengalami sedimentasi sehingga butuh penanganan lebih lanjut agar petani bisa melakukan penanaman, ” ujarnya.

Ia mengimbau kepada para petani untuk tetap mempedomani jadwal tanam yang telah ditetapkan. Hal tersebut dilakukan untuk menekan terjadinya gagal panen akibat pola tanam yang salah sehingga para petani yang paling dirugikan nantinya.

“Jadwal tanam yang telah ditentukan harus dipedomani dengan baik, sehingga hal-hal yang tidak diinginkan nantinya bisa diminimalisir termasuk gagal panen, ” tukasnya. (ils)

Informasi Layanan Pengaduan Lainnya



Artikel Yang Relevan

Iklan










Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut