Lombok (ekbisntb.com) – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi NTB, Muslim mengatakan pihaknya mendorong adanya off taker untuk membantu pembudidaya lobster dalam menjajakan lobsternya. Off taker ini akan berperan sebagai penyalur lobster dari pembudidaya ke pasar dan konsumen akhir.
Apalagi semenjak dibukanya keran ekspor Benih Bening Lobster (BBL) oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan. Sehingga menurut Muslim, perlu adanya timbal balik dari pihak kementrian ke pembudidaya.
“Kalau saya sih pengen mendorong ada off taker yang jelas terhadap para pembudidaya kita. Off taker ini harusnya didorong sebagai timbal balik dari mereka melakukan akses kelonggaran BBL yang diperjual belikan baik secara nasional maupun lewat ekspor luar negeri,” ujarnya, Jum’at, 9 Agustus 2024.
Menurutnya, dengan dibukanya keran ekspor BBL ini menyulitkan pembudidaya lokal. Yang mana semenjak disahkan Peraturan Mentri no 7 tahun 2024 tentang pengelolaan kepiting, rajungan, dan lobster, harga BBL dinaikkan, khususnya bagi pembudidaya lokal.
“KKP mendorong, tidak saja berbicara tentang menangkap benih saja, tetapi bagaimana budidaya yang ada itu dipertimbangkan. Karena ketika keran itu dibuka ekspornya, maka otomatis harga itu semakin naik di lokal, sehingga mereka tidak mampu mendapatkan barang berkualitas dengan harga terjangkau,” lanjutnya.
Melihat kondisi pembudidaya saat ini, banyak peternak lobster mengeluh karena pasar untuk mendagangkan lobster mulai sempit. Yang mana menurut Muslim, yang biasanya peternak lokal ekspor ke China, kini pasarnya mulai dikuasai Vietnam karena akses dari Vietnam lebih murah dibandingkan dari NTB.
“Setahu kita selama ini kalau dibawa ke China kan dari sisi lebih dekat, dari sisi operasional juga lebih murah, otomatis kita yang jauh dari sisi konsumen pasar internasional, otomatis kita akan kalah kompetisi dengan mereka,” jelasnya.
Oleh karena itu, dengan adanya off taker ini, dinilai akan mempermudah pembudidaya lokal dalam menyalurkan hasil budidayanya. Sehingga pembudidaya tidak perlu bersaing dalam mencari pasar penjualan lobster. (era)