Lombok (ekbisntb.com) – Masa tanam di tengah musim pancaroba, masyarakat petani di Nusa Tenggara Barat (NTB) patut tak perlu khawatir akan ketersediaan pupuk. Berdasarkan data terbaru per 9 Juli 2025, stok pupuk subsidi di wilayah NTB masih mencukupi hingga dua sampai tiga bulan ke depan.
Yayan Ardiansyah, Staf Pergudangan Region 3B yang membawahi Bali dan Nusa Tenggara. Ia memastikan bahwa distribusi dan cadangan pupuk yang tersimpan di Lini II telah dikalkulasi dengan mempertimbangkan kondisi cuaca dan pola tanam.

“Alhamdulillah, stok pupuk saat ini sangat mencukupi. Dengan melihat tren alokasi dan penjualan terbaru, persediaan kita sanggup meng-cover kebutuhan petani untuk dua hingga tiga bulan ke depan,” kata Yayan.
Adapun rincian stok pupuk yang tersedia di Lini II NTB per 9 Juli 2025 antara lain, Urea: 13.237,15 ton. Phonska: 8.371,47 ton. NPK Kakao: 21 ton. Petroganik: 1.084,92 ton.
Seluruh jenis pupuk subsidi—baik pupuk kimia seperti Urea dan Phonska maupun pupuk organik seperti Petroganik—telah terintegrasi dengan sistem distribusi dan didukung stok yang kuat hingga ke tingkat kios.
“Di tingkat kios juga sudah tersedia stok. Baik distributor maupun kios telah menyimpan stok cadangan sesuai regulasi. Selain itu, gudang utama juga tetap siaga untuk melakukan backup jika terjadi lonjakan permintaan,” jelas Yayan.
Meski saat ini permintaan pupuk belum mencapai puncaknya, tren konsumsi menunjukkan peningkatan. Yayan memprediksi lonjakan permintaan akan terjadi ketika curah hujan mulai stabil dan masa tanam tiba.
“Trennya memang mulai naik, tapi belum di puncaknya. Biasanya puncak permintaan itu akan terjadi ketika hujan mulai rutin dan petani masuk masa tanam serentak,” tambahnya.
Pihaknya pun mengimbau para petani untuk tidak panik dan membeli pupuk sesuai kebutuhan dan alokasi. Pemerintah bersama distributor akan terus memantau perkembangan di lapangan untuk memastikan distribusi berjalan lancar dan merata.
Dengan stok yang aman dan dukungan distribusi yang stabil, NTB dipastikan siap menghadapi musim tanam meskipun berada di tengah musim kemarau basah.(bul)