Lombok (ekbisntb.com) – Meski Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menangguhkan kenaikan tarif resiprokal selama 90 hari untuk puluhan negara, termasuk Indonesia membuat usaha yang ada di NTB terkena imbasnya. Salah satunya adalah PT. High Point Fisheries yang mengekspor ikan tuna beku ke AS.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Diskanlut) Provinsi NTB Muslim, ST., MSi., mengakui, perusahaan yang berbasis di Labuhan Lombok, Kabupaten Lombok Timur tersebut terdampak masalah harga, sehingga berpengaruh terhadap pendapatan perusahaan.

Dalam hal ini, ujarnya, terhadap perusahaan yang langsung mengirim produk ikan tuna beku ke AS ini mesti mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat. ‘’Kita harus mendekati pemerintah pusat. Di tengah kondisi seperti ini harusnya pemerintah pusat memberikan relaksasi kepada pelaku usaha penangkapan ikan skala kecil,’’ ujarnya pada Suara NTB di sela-sela mengikuti uji kompetensi dan job fit di Badan Kepegawaian Daerah NTB, Kamis 10 April 2025.
Diakuinya untuk operasional perusahaan ini dalam menangkap ikan tidaklah kecil, apalagi harus menggunakan satelit dari Rp500 ribu hingga Rp6 juta yang juga harus disewa per bulannya, pengeluaran perusahaan menjadi tidak menentu. Apalagi jika nanti kebijakan tarif resiprokal diterapkan oleh pemerintahan Donald Trump.
‘’Harus ada insentif investasi ataupun relaksasi lah. Yang terbebani ini kan bukan pemerintah, tapi pelaku usaha. Harusnya pemerintah itu kan memberikan opsi yang meringankan bagi mereka di tengah himpitan harga tarif pajak yang tinggi,’’ ungkapnya.
Selama ini, tambahnya, pengusaha ikan tuna langsung membayar Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) setelah produksi 5% atau sesuai ukuran kapal yang dipergunakan dalam menangkap ikan. ‘’Mungkin sementara dikasih relaksasi dulu. Ndak usah dipaksakan supaya sama-sama hidup lagi saya kira itu sebagai perjuangan kita di daerah,’’ ujarnya.
Dampak bagi pekerja, tambahnya, kemungkinan perusahaan akan melakukan perampingan struktur manajemen internal. Namun, para eksportir atau pelaku usaha sudah menyiapkan mitigasi apa yang akan dilakukan ke depan dengan mencari segmen pasar negara lain agar usaha tetap bisa bertahan. (ham)