Lombok (ekbisntb.com) – Efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah turut berdampak pada berbagai sektor, termasuk program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Jika tahun lalu GPM digelar sebanyak 30 kali, kini hanya dapat dilaksanakan 13 kali, dengan rincian enam kali melalui APBD dan tujuh kali melalui APBN.
“Efisiensi anggaran ini memang terjadi di semua lini, termasuk di kita. Tahun lalu, GPM bisa kita laksanakan 30 kali, sekarang hanya 13 kali saja,” ujar Raisah, Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Ekonomi dan Distribusi Pangan DKP NTB, mewakili Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB, Abdul Azis, SH.,MH.

Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB mulai menggelar kegiatan GPM untuk tahun ini. diawali dengan GPM perdana di Lapangan Karang Genteng, Kota Mataram, Selasa, 11 Maret 2025.
Dalam kegiatan ini, Bulog menyediakan beras dan minyak goreng dengan harga lebih rendah dari pasar. Begitu juga stakeholder lainnya, distributor, kelompok tani, pelaku usaha peternakan, binaan Dinas Kelautan dan Perikanan NTB, dan lainnya yang turut berpartisipasi.
“Apakah dengan pengurangan jumlah kegiatan GMP bisa efektif mengendalikan harga? Kita upayakan semaksimal mungkin dengan koordinasi bersama lintas sektor sampai di kabupaten/kota untuk turut melaksanakan kegiatan yang sama,” tambah Raisah.
GPM di Lapangan Karang Genteng disambut antusias oleh warga yang membutuhkan kebutuhan pokok dengan harga di bawah pasaran. Masyarakat memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan bahan pangan dengan harga lebih terjangkau, sehingga dapat mengurangi beban pengeluaran rumah tangga.
GPM merupakan program yang bertujuan untuk menekan lonjakan harga pangan di pasar dengan menyediakan bahan pangan pokok di bawah harga pasar. Program ini dilakukan melalui koordinasi lintas sektor dengan melibatkan berbagai stakeholders yang bergerak di bidang pangan, termasuk Perum Bulog, pelaku usaha pangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Gerakan Pangan Murah ini diharapkan mampu memberikan solusi bagi masyarakat di tengah kenaikan harga pangan. Meskipun jumlah pelaksanaannya berkurang akibat keterbatasan anggaran, program ini tetap menjadi salah satu langkah strategis dalam menjaga stabilitas harga pangan di NTB.(bul)