26.5 C
Mataram
BerandaNTBKota MataramAngka Pengangguran Kota Mataram Hanya Turun 0,03 Persen

Angka Pengangguran Kota Mataram Hanya Turun 0,03 Persen

Lombok (ekbisntb.com) – Pemerintah Kota Mataram perlu mencari alternatif lain untuk menurunkan angka pengangguran. Pasalnya, tingkat pengangguran terbuka di Ibukota Provinsi NTB, hanya turun 0,03 persen. Lulusan sekolah kejuruan mendominasi pengangguran terbuka.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik NTB, jumlah warga Kota Mataram yang bekerja 224 ribu orang. Pengangguran 11.030. Bukan Angkatan kerja 96 ribu lebih. Secara akumulatif tingkat pengangguran terbuka 4,80 persen.

- Iklan -

Angka pengangguran di tahun 2025 mengalami penurunan dari tahun 2024, sebesar 4,83 persen. Artinya, mengalami penurunan hanya 0,03 persen.

Menanggapi hal tersebut, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram, H. Miftahurrahman ditemui di ruang kerja pekan kemarin menerangkan, Pemkot Mataram telah melakukan berbagai langkah program untuk peningkatkan produktifitas pencari kerja. Diantaranya, pelatihan sesuai keahlian dan keterampilan masyarakat. Seperti pelatihan otomotif, pengelasan,menjahit, tata rias, dan tata boga.

Peningkatan keterampilan ini berkontribusi untuk penyerapan tenaga kerja. Meskipun sebagian memilih membuka lapangan pekerjaan sendiri. ‘’Saya belum dapat data sebaran dimana mereka bekerja, tetapi ada juga yang membuka lapangan pekerjaan sendiri,’’ terangnya.

Penurunan angka pengangguran dinilai relatif kecil yakni, 0,03 persen dari sebelumnya 4,83 persen menjadi 4,80 persen. Beberapa faktor penyebabnya yakni, ketidaksesuaian jumlah pencari kerja dengan program peningkatan keterampilan. Jumlah lapangan pekerjaan di sektor formal tidak sebanding dengan lulusan.

Miftah, juga Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Mataram mengatakan, lapangan pekerjaan di sektor informal sebenarnya cukup banyak tergantung dari calon pekerja. Misalnya, sektor industri kreatif. Terkadang produktifitas pencari pekerja walaupun keahliannya ditingkatkan, tetapi motivasi tidak ada.

‘’Sebenarnya ada tiga hal pegangan para pencari kerja. Salah satunya, pemerintah telah memfasilitasi melalui pelatihan sesuai pasar kerja dan keahlian,’’ ujarnya.

Ia menyadari persaingan antar pekerja sangat tinggi. Pekerja harus bersaing memperebutkan posisi tertentu, sehingga perlu memiliki kompetensi yang bagus untuk mengalahkan kompetitor lainnya.

Rencana pemerintah pusat memagangkan selama setahun lulusan SMK, untuk menyiapkan tenaga kerja yang siap bekerja. Kebijakan ini diharapkan bisa akselaratif untuk penyerapan tenaga. “Sekarang ini pengangguran terbuka lebih banyak dari lulusan SMK,” demikian kata dia. (cem)

Artikel Yang Relevan

Artikulli paraprak
Artikulli tjetër

Iklan












Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut