Lombok (ekbisntb.com) – Gelombang kenaikan harga emas global dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir mulai memicu dinamika baru di pasaran, khususnya di Kota Mataram.
Pantauan di sejumlah pusat perdagangan emas menunjukkan peningkatan aktivitas yang signifikan.

Salah satu yang merasakan dampak ramainya transaksi ini adalah Toko Emas Melati yang berlokasi di Cakranegara. Menurut Ismi, salah seorang pegawai toko, permintaan emas melonjak tajam sejak usai perayaan Idulfitri 2025.
“Sebagian masyarakat itu fomo (fear of missing out – ketakutan ketinggalan) dan terus membeli emas, bahkan ada yang menggunakan uang jajan mereka. Kadang juga ada yang baru membeli, namun tak lama kemudian langsung menjualnya kembali,” ungkap Ismi , Kamis, 11 April 2025.
Lebih lanjut, Ismi menjelaskan bahwa permintaan tertinggi saat ini datang untuk emas batangan, baik dari merek Antam maupun merek lokal lainnya. Saking tingginya minat, stok emas batangan di toko tersebut dilaporkan nyaris habis. Sementara itu, untuk perhiasan emas, permintaan tetap ada meskipun sangat bergantung pada preferensi dan selera masing-masing konsumen.
“Sejak setelah Lebaran Idulfitri, transaksi di toko kami sangat ramai, peningkatannya sekitar 20 hingga 25 persen dari hari biasa. Pembelinya mayoritas masyarakat lokal, namun ada juga beberapa yang berasal dari luar daerah. Untuk ketersediaan stok dan model, kami selalu melakukan pembaruan agar tetap mengikuti tren yang ada,” pungkasnya.
Fenomena ini mengindikasikan bahwa sebagian masyarakat Mataram memilih emas sebagai aset “safe haven” di tengah ketidakstabilan ekonomi global dan pelemahan mata uang rupiah.(don)