Lombok (ekbisntb.com) – Pertumbuhan sistem pembayaran digital menggunakan QR Code Indonesian Standard (QRIS) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menunjukkan perkembangan yang signifikan sepanjang tahun 2024. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bank Indonesia Provinsi NTB, Berry A. Harahap, dalam bincang dengan media, Kamis, 9 Januari 2024.
Menurut Berry, selama tahun 2024, QRIS berhasil mencatatkan 38 ribu pengguna baru dan menambah 44 ribu merchant baru di seluruh wilayah NTB.
“Hingga akhir tahun 2024, akumulasi volume transaksi melalui QRIS mencapai 16,53 juta, yang menunjukkan penerimaan masyarakat terhadap sistem pembayaran digital ini semakin meningkat,” ujarnya.
Selain pertumbuhan QRIS, penetrasi transaksi digital secara keseluruhan di NTB juga mencatatkan perkembangan positif. Penggunaan kartu Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) dan Uang Elektronik (UE) di provinsi ini masing-masing tumbuh sebesar 15,63% dan 26,26% secara tahunan (year-on-year/yoy).
“Hal ini sejalan dengan upaya kami dalam mendorong digitalisasi ekonomi dan keuangan di Provinsi NTB, termasuk penguatan infrastruktur serta edukasi kepada masyarakat dan pelaku usaha terkait manfaat transaksi digital,” tambah Berry.
Pertumbuhan ini dinilai sebagai hasil dari kolaborasi antara Bank Indonesia, pemerintah daerah, dan pelaku industri keuangan. QRIS sendiri semakin populer di kalangan masyarakat NTB karena memberikan kemudahan, efisiensi, dan keamanan dalam bertransaksi. Dengan terus bertambahnya pengguna dan merchant yang bergabung, ekosistem pembayaran digital di NTB diharapkan semakin inklusif.
Ke depan, Bank Indonesia Provinsi NTB akan terus mengupayakan program edukasi dan sosialisasi untuk memperluas adopsi QRIS, baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan. “Kami optimis, pertumbuhan ini akan terus berlanjut pada tahun-tahun mendatang seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap manfaat digitalisasi,” tutup Berry.(bul)