Lombok (ekbisntb.com) –


Ketersediaan ruang terbuka publik menjadi salah satu fokus perhatian Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) untuk terus diperbanyak. Keberadaan ruang publik tersebut berharap bisa menumbuhkan pusat-pusat kegiatan masyarakat yang baru. Sekaligus menjadi tempat belajar, rekreasi, serta ruang interaksi sosial. Guna menumbuhkan semangat kebersamaan dan kreativitas masyarakat di daerah ini.
Pemkab Loteng telah membangun tiga ruang publik baru yang ada diseputaran wilayah Kota Praya. Dan, Rabu (8/10/2025), ketiga ruang publik tersebut resmi dibuka oleh Bupati Loteng H. Lalu Pathul Bahri, S.I.P.M.A.P. Yakni Plaza Simpang 3 Dara, Taman Bawaq Mundah serta Ruang Terbuka Publik Ramah Anak (RTPRA) Biao, Jontlak.
“Ruang publik ini adalah karya masyarakat Loteng yang diperuntukan untuk masyarakat Loteng. Semua ini patut kita syukur dan jaga bersama,” ujar Bupati Loteng H. Lalu Pathul Bahri, S.I.P.M.A.P., di kawasan Biao.
Keberadaan fasilitas tersebut tentunya diharapkan bisa memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat. Sebagai sarana interaksi sosial serta wahana membangun semangat kebersamaan dan mendorong kreatifitas masyarakat di daerah ini. Sekaligus sebagai simbol komitmen pemerintah daerah dalam memperluas ruang publik yang inklusif dan ramah anak.
Di tempat yang sama Kepala Dinas Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Loteng Muhamad Supriaddin, S.T., menambahkan, pembangunan tiga ruang publik baru tersebut juga menjadi salah satu wujud komitmen Pemkab Loteng dalam mewujudkan Loteng sebagai kabupaten yang ramah anak dan ramah publik.
“Yang kita resmikan hari ini adalah sebagian kecil dari rencana besar pengembangan ruang terbuka publik di Loteng ke depan,” sebutnya.
Adapun untuk penamaan fasilitas ruang publik tersebut memang menggunakan nama atau istilah lokal. Yang memiliki makna historis dan filosofis bagi masyarakat di daerah ini. Hal itu dimaksudkan sebagai salah satu cara membangun branding dan mempromosikan potensi lokal. Berdasarkan karakter masyarakat dan sejarah yang berkembang di sekitar fasilitas ruang publik tersebut.
“Biao misalnya, dulu dikenal sebagai pusat industri pertama di Loteng. Dan, sejarah itu ingin terus kita kenang,” tandasnya. (kir)