spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaNTBLombok BaratGagal Panen, Puluhan Hektar Tanaman Padi Petani di Lobar Dapat Asuransi

Gagal Panen, Puluhan Hektar Tanaman Padi Petani di Lobar Dapat Asuransi

Giri Menang (ekbisntb.com)-Puluhan hektar lahan padi milik petani di Lombok Barat (Lobar) gagal panen dampak kekeringan yang melanda daerah tersebut, dipicu hujan tak merata di wilayah setempat. Syukurnya, puluhan hektar padi petani terdampak tersebut diganti melalui program asuransi yang diikuti oleh para petani tersebut.

Kepala Dinas Pertanian Lobar, Damayanti Widyaningrum mengatakan, hujan belum merata terjadi di wilayah Lobar. Sebagian daerah yang sudah diguyur hujan pun sedikit teratasi kekeringannya, sedangkan daerah ya g belum terjadi hujan justru masih dilanda kekeringan. Seperti di wilayah Sekotong, Lembar, Kuripan. “Hujannya belum merata, terjadi di spot-spot, ini pengaruh anomali iklim,”kata Damayanti, akhir pekan kemarin.

- Iklan -

Diakui Damayanti, ada petani yang gagal panen karena kekeringan tersebut. Namun yang gagal tersebut sebagian besar sudah dibantu melalui asuransi. “Sekarang lagi diklaim asuransi usaha tani, itu ada sekitar 57-60 hektar,”sebut Damayanti. Disebutkan, dari luas lahan yang terdampak kekeringan seluas 160 hektar, sudah proses klaim Asuransi 57 hektar tersebut. Daerah banyak klaim asuransi tersebut di wilayah Kuripan.

Menurutnya hal ini sekaligus menjadi pelajaran bagi petani di Lobar, terutama yang ada di wilayah gagal panen akibat kekeringan, harus ikut asuransi usaha tani tersebut. Sebab diakui sejauh ini belum banyak petani yang ikut asuransi tersebut. ‘’Kita terus imbau petani ikut asuransi, karena sangat bermanfaat, ujarnya. Pihaknya lebih gencar sosialisasi ke warga melalui petugas penyuluh. Karena bayarnya murah, Rp36 ribu per musim tanam per hektar. “Tapi ketika terjadi gagal, kembali diganti semua biaya yang dikeluarkan petani,’’ imbuhnya.

Disamping itu, Pihaknya juga sudah melakukan upaya penanganan melalui pompanisasi. Namun diakui pompanisasi lahan pertanian ini terkendala sumber air yang disedot yang tidak ada di wilayah tersebut, karena lahannya tadah hujan. Pihaknya pun akan mencoba untuk antisipasi tahun-tahun kedepan dengan membangun sumur bor. Sehingga nanti ketika kekeringan, bisa ambil air dari sumur bor tersebut “kita akan bangun sumur bor, begitu kering kita ambil air dari sana untuk airi sawah,”ujarnya. (her)

Artikel Yang Relevan

Iklan







Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut