26.5 C
Mataram
BerandaBerandaJumat Bedah Rumah Ala Bupati Najmul, Adaptasi Filosofi Semut yang Membantu Nabi...

Jumat Bedah Rumah Ala Bupati Najmul, Adaptasi Filosofi Semut yang Membantu Nabi Ibrahim

Lombok (ekbisntb.com) –

- Iklan -

Pemda Lombok Utara terus berupaya untuk membantu merekonstruksi perumahan milik warga. Di tengah keterbatasan APBD, Bupati, Dr. H. Najmul Akhyar, SH., MH., tak ragu untuk menggalang sumber daya dari berbagai lembaga demi mewujudkan kenyamanan dan keamanan tinggal bagi warganya.

Di hadapan jajaran pimpinan Dompet Dhuafa, Jumat (7/11/2025), Bupati tak ragu mengajak lembaga filantropi Islam dan Kemanusiaan itu untuk bergabung membangun rumah dan tempat ibadah warga Lombok Utara yang rusak pascagempa 2018 silam.

“Kami membuka diri, mudah-mudahan ke depan, Dompet Dhuafa bisa hadir lagi membantu masyarakat,” ujar Najmul saat membuka Konsolidasi Nasional Relawan Dompet Dhuafa, di Desa Medana.

Diakuinya, jumlah rumah korban gempa yang belum terbangun dengan kategori rusak ringan, sedang hingga berat masih cukup banyak, di atas 1000 unit. Angka ini menjadi begitu kompleks karena ternyata Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang menjadi hunian warga kurang mampu juga tidak sedikit.

Ia memperkirakan, fisik perumahan RTLH dan rumah korban gempa yang belum terbangun mencapai di atas 11 ribu unit. Angka ini disadarinya bukanlah angka yang mudah untuk ditangani oleh APBD. Bahkan jika mengandalkan APBD, Pemda membutuhkan waktu setidaknya 20 tahun dengan asumsi intervensi konsisten di atas 500 unit per tahun.

“Melalui program Jubah (Jumat Bedah Rumah), tiap Jumat kami bangun 1, 2 unit tanpa APBD.”

“Kami sadari intervensi Jubah, jauh, tidak sebanding dengan yang dibutuhkan. Tetapi apa yang kami lakukan karena ada filosofi seekor semut yang membantu Nabi Ibrahim,” ungkapnya.

Adaptasi filosofi semut tersebut, kata dia, terdapat seekor semut yang membawa setetes air untuk memadamkan api yang membakar Nabi Ibrahim. Oleh kawanny, semut tersebut ditanya.

“Air yang kau bawa kecil, setetes, sedangkan api yang membakar Nabi Ibrahim, besar. Dijawab oleh semut tadi, saya harus lakukan sesuatu sebagai pertanggungjawaban kepada Allah SWT, bahwa saya sudah berbuat baik dan berbuat yang benar,” papar Bupati.

Filosofi itu pula yang kini tengah dibangun oleh Najmul dan jajarannya. Bahwa, meskipun air – APBD hanya setetes untuk memadamkan api (RTG – RTLH), Pemda setidaknya telah berbuat yang benar untuk membantu warganya.

“Sebelum bantuan datang dari mana-mana, minimal kami bangun walaupun tidak banyak” 

“Kami tetap motivasi masyarakat, dengan optimis bahwa Allah maha kaya. Siapa tahu, sebab silaturahmi Dompet Dhuafa, nantinya ikut membantu (rekonstruksi rumah warga),” ucapnya.

Bupati juga mengaku, di banyak kesempatan dengan jajaran OPD, bahwa kesulitan anggaran daerah tidak untuk ratapi, tetapi disikapi sebagai ruang untuk membuka inovasi.

“Anggaran sedikit namun efektif menyentuh kebutuhan masyarakat, jauh lebih baik,” tandasnya. (ari)

Artikel Yang Relevan

Iklan












Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut