26.5 C
Mataram
BerandaBerandaRSUD Tripat Targetkan Pendapatan Capai Rp 15 Miliar Per Bulan

RSUD Tripat Targetkan Pendapatan Capai Rp 15 Miliar Per Bulan

Lombok (ekbisntb.com) –

- Iklan -

Manajemen Rumah Sakit Patut Patuh Patju (Tripat) menargetkan pendapatan rumah sakit mencapai Rp15 miliar per bulan. Target ini dirancang agar ke depan RSUD ini bisa surplus dari sisi pendapatan. Tahun ini target pendapatan rumah sakit sebesar Rp 150 miliar, target ini naik lagi pada APBD perubahan menjadi Rp168 miliar. Terdapat kenaikan target sekitar Rp18 miliar.

Direktur Utama RSUD Tripat dr. H. Lalu Suryadi menyatakan pada tahun 2025 target pendapatan rumah sakit sebesar Rp 150 miliar, terealisasi sampai bulan September mencapai Rp116 miliar atau 77,33 persen. Namun target dinaikkan lagi menjadi Rp168 Miliar, sehingga berpengaruh pada realisasi dari target menjadi 66,78 persen.

Dikatakan, saat ini dalam satu bulan realisasi pendapatan rumah sakit baru mencapai Rp 12 miliar, ke depannya diharapkan target pendapatan bisa naik menjadi Rp 15 miliar karena target tahun depan pendapatan rumah sakit dinakikan menjadi Rp 175 miliar. “Untuk mencapai ini saya targetnya bisa masuk pendapatan Rp15 miliar per bulan, saat ini masih pada angka Rp11-12 miliar,”ungkapnya, Selasa (7/10/2025).

Pendapatan rumah sakit saat ini, kata dia, masih bergantung dari klaim pelayanan BPJS Kesehatan dimana dalam satu bulan klaim pelayanan BPJS Kesehatan mencapai Rp 10 miliar sampai 11 miliar per bulan, dengan jumlah klaim pelayanan sekitar 12-13 ribu pasien yang diklaim pelayanan. Sebab dari data yang ada dalam satu tahun total jumlah pelayan pasien mencapai 160 ribu pasien.

Dari jumlah ini sekitar 95 persen pendapatan rumah sakit masih bergantung dari BPJS Kesehatan. “Pendapatan kita dari BPJS kesehatan masih 95 persen, 5 persen itu dari pelayanan pasien umum,” ujarnya.

Namun kadang klaim yang diajukan ke BPJS Kesehatan tidak semua terbayar, sebab terkadang ada saja yang ditunda nilai mencapai Rp 1 miliar hingga Rp2 miliar dari total klaim. “Kadang tidak semua dibayarkan klaim kita, ada yang dipending nilainya sampai Rp 2 miliar,”  ungkapnya.

Belum lagi dengan adanya kebijakan dari BPJS Kesehatan yang menetapkan ada sekitar 144 penyakit yang tidak bisa dilayani, tentunya dengan kebijakan ini akan mempengaruhi pendapatan rumah sakit, sebab meskipun rumah sakit sudah memberikan pelayanan tetapi tidak bisa diklaim.”Kta kan tidak bisa menolak pasien, ketika ada yang pasien tetap kita layani meskipun tidak bisa diklaim ke BPJS,” paparnya.

Ke depannya untuk bisa mencapai target pendapatan Rp 15 miliar pihak rumah sakit melakukan berbagai inovasi untuk bisa  menaikan pendapatan dengan cara melakukan kerjasama dengan BUMN, rumah sakit dan pihak swasta.”Kita perbanyak kerjasama dengan pihak swasta untuk mendapatkan pasien umum,” tegasnya.

Saat ini RSUD Tripat sudah menjalin kerja sama dengan beberapa rumah sakit pemerintah maupun swasta. RSUD Tripat terus memaksimalkan potensi – potensi yang ada di rumah sakit sambil terus melakukan langkah – langkah efisiensi di berbagai bidang guna memaksimalkan pendapatan rumah sakit. Langkah-langkah lain yang dilakukan pihaknya, mengembangkan layanan-layanan unggulan rumah sakit, menambah dan melengkapi sarana prasarana serta fasilitas alat-alat kesehatan di rumah sakit. (her)

Artikel Yang Relevan

Iklan












Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut