Lombok (ekbisntb.com) – SMK Negeri 3 Mataram berpeluang besar meraih sertifikat bengkel konversi kendaraan listrik Grade A dari Kementerian Perhubungan. Pencapaian ini merupakan hasil pembinaan berkelanjutan dari PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Nusa Tenggara sejak 2020.
Hal itu terungkap saat tim PLN UIP Nusra melakukan kunjungan ke bengkel konversi milik SMKN 3 Mataram pada Selasa, 6 Mei 2025. Kunjungan ini menjadi bagian dari evaluasi kerja sama dalam mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di NTB.

Kepala SMKN 3 Mataram, Sulman Haris, menjelaskan bahwa pihaknya telah menjadi pelopor bengkel konversi kendaraan listrik di Nusa Tenggara sejak 2021. Melalui program PLN Peduli, bengkel ini telah mengembangkan berbagai produk, termasuk motor listrik R-One (Smekti), sepeda listrik, hingga kendaraan listrik ringan seperti dokar dan gerobak listrik.
“Sejak 2023, kami fokus meningkatkan kapasitas SDM dengan pelatihan konversi motor BBM ke listrik dan membangun bengkel konversi bersertifikat nasional,” ujar Sulman.
Berbagai capaian penting telah diraih, antara lain:
Pelatihan konversi motor diikuti 13 peserta menghasilkan 2 unit motor listrik.
Pelatihan bersama Kementerian ESDM melibatkan 22 peserta dan menghasilkan 5 unit motor.
Kolaborasi dengan Braja Electrica melibatkan 25 peserta di SMKN 1 Gunungsari dan menghasilkan 5 motor listrik.
Program ESDM menghasilkan 34 unit motor dengan potensi penurunan emisi 23,58 ton CO₂/tahun.
Total 60 tenaga teknisi listrik kini tersebar di NTB, 16 di antaranya bersertifikat nasional.
Bengkel konversi SMKN 3 juga telah menghasilkan 66 unit kendaraan listrik dan turut tampil di ajang nasional IEMS 2022 di Jakarta. Keberadaan bengkel ini turut meningkatkan pendapatan sekolah melalui Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Sebagai syarat memperoleh sertifikat Grade A, dua unit motor konversi telah dikirim ke Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor di Bekasi.
General Manager PLN UIP Nusra, Yasir, menyatakan bahwa pihaknya akan terus mendukung program ini. “PLN berkomitmen mengembangkan ekosistem kendaraan listrik, tidak hanya di NTB, tapi juga di berbagai daerah lain. Kami mendukung penuh upaya SMKN 3 meraih sertifikat Grade A,” ujarnya.
Ia menambahkan, dukungan PLN sejalan dengan visi Kementerian ESDM melalui slogan “No Emisi, Yes Konversi”, serta langkah nyata PLN dalam menyediakan infrastruktur kendaraan listrik seperti SPKLU dan program berbasis Creating Shared Value (CSV).
Ke depan, SMKN 3 Mataram akan mengelola bengkel konversi untuk layanan masyarakat dan instansi pemerintah, serta memperluas kerja sama dengan berbagai pihak industri (DUDIKA). Dengan sertifikasi Grade A, sekolah ini diharapkan menjadi pusat rujukan pengembangan bengkel konversi di Indonesia Timur. (bul)