spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiPresiden Akui Petani Tulang Punggung Negara

Presiden Akui Petani Tulang Punggung Negara

Lombok (ekbisntb.com) – Presiden Republik Indonesia H. Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk memberikan perhatian yang besar kepada para petani di Indonesia. Karena petani adalah tulang punggung utama negara ini.

‘’Tanpa petani tidak ada negara dan tidak ada juga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),’’ tegasnya pada acara Panen Raya Serentak di 16 provinsi di Indonesia yang digelar secara daring, Senin 7 April 2025.

- Iklan -

Untuk Provinsi NTB kegiatan panen raya dipusatkan di Desa Teruwai Kecamatan Pujut, Lombok Tengah (Loteng). Gubernur NTB Dr. H. Lalu M. Iqbal memimpin langsung kegiatan panen raya bersama Bupati Loteng H. Lalu Pathul Bahri, S.IP.M.AP. Hadir pada kesempatan itu unsur Forkompinda NTB, Sekda NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, serta para pejabat vertikal dan lingkup Pemprov NTB lainnya.

Presiden mengatakan posisi petani dalam satu negara sangatlah strategis, karena petanilah yang mampu memproduksi pangan untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Bisa dibayangkan kalau pangan tidak ada, negara bisa dalam bahaya. “Tanpa pangan, Negara tidak akan ada,” terangnya.

Dengan alasan itulah wajar kalau kemudian perhatian yang diberikan pemerintah kepada para petani sangat besar. Salah satu bentuk perhatiannya ialah dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang pro petani. Mulai dari memastikan ketersedian alat produksi pertanian, seperti benih dan obat-obatan. Hingga penyediaan fasilitas penunjang pertanian. Sampai kebijakan pasca panen, seperti kepastian harga beli gabah petani.

Harapannya, para petani tidak lagi kesulitan untuk bercocok tanam, karena benih hingga pupuk tersedia. Jaringan irigasi memadai dan harga beli gabah di tingkat petani tinggi, sehingga pada akhirnya petani pun senang dan sejahtera. “Prinsipnya, kesulitan petani adalah kesulitan negara. Maka negara harus hadir untuk bisa memberikan solusi dan jalan keluar terhadap kesulitan yang dihadapi petani,” ujarnya.

Lebih lanjut Presiden menjelaskan, saat ini pemerintah pusat terus berupaya melakukan penghematan anggaran negara. Di samping itu juga melakukan upaya-upaya nyata menekan potensi kebocoran anggaran negara. Anggaran hasil penghematan tersebut nantinya bisa diarahkan semaksimal mungkin untuk mendukung kebijakan-kebijakan yang pro petani.

Sehingga petani Indonesia bisa semakin mudah ke depannya dan produksi pertanian meningkat. Kalau produksi pertanian meningkat secara tidak langsung akan mendorong ketahanan pangan nasional. Meningkatkan ketahanan pangan adalah salah satu tujuan negara ke depan.

“Mimpi besar kita ke depan, Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia. Caranya, para petaninya harus diperkuat terlebih dahulu,” ujar Ketua Umum Partai Gerindra ini.

Presiden pun mengaku optimis mimpi itu akan bisa terwujud suatu saat ini nanti. Asalkan semua unsur bisa saling mendukung dan bergerak bersama. Pemerintah dari pusat hingga desa juga selaras. Kalau semua pihak sudah punya komitmen yang sama, apapun yang menjadi harapan pastinya akan bisa tercapai.

Sebelumnya, Gubernur NTB H. Lalu Muhamad Iqbal mengatakan, di tahun 2024, Provinsi NTB berhasil surplus padi hampir 155 ribu ton. Di tahun 2025 ini diharapkan hasil panen juga bisa tetap surplus. Di mana sampai musim tanam pertama (MT 1) dari Januari – April 2025, potensi surplus panen sekitar 290 ribu ton, belum termasuk jumlah panen di musim tanam kedua dan ketiga.

Peningkatan panen ini, menyebabkan produktivitas meningkat, baik karena ekstensifikasi perluasan lahan maupun karena intensifikasi. Lahan yang tadinya hanya menghasilkan 6 – 7 ton, sekarang dengan treatment khusus, dengan gamagora dan penggunaan pupuk organik bisa menghasilkan 11-12 ton per hektare.

Gubernur mengakui, sangat penting untuk mendengar semua keluhan dan masukan dari petani terkait dengan pertanian, misalnya yang berkaitan dengan masalah pengairan, bibit, pupuk, pasca panen dan lain sebagainya. (kir/ham)

Artikel Yang Relevan

Iklan



Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut