spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiTren Positif hingga Akhir Tahun, Ekonomi NTB Tumbuh 11,06 Persen di Triwulan II

Tren Positif hingga Akhir Tahun, Ekonomi NTB Tumbuh 11,06 Persen di Triwulan II

Mataram (ekbisntb.com) – Ekonomi Provinsi NTB di Triwulan II-2024 terhadap Triwulan II-2023 mengalami pertumbuhan sebesar 11,06 persen (y-on-y). Data Badan Pusat Statistik (BPS) NTB menunjukkan pertumbuhan terjadi pada 17 lapangan usaha. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah Pertambangan dan Penggalian sebesar 46 persen, Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 18,64 persen dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 10,17 persen.

Selanjutnya, lapangan usaha Industri Pengolahan tumbuh 9,88 persen, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial tumbuh 6,78 persen, Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib tumbuh 6,07 persen dan Jasa lainnya tumbuh 5,61 persen.

- Iklan -

Sementara itu, lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang memiliki share paling dominan terhadap perekonomian NTB tumbuh sebesar 5,17 persen. Sedangkan lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor yang share-nya tertinggi ketiga tumbuh sebesar 4,83 persen.

Sekda NTB, Drs H.Lalu Gita Ariadi, M.Si mengatakan, Pemprov NTB berharap tren positif pertumbuhan ekonomi akan tetap muncul di semester III dan semester IV tahun ini. Sehingga muaranya adalah pertumbuhan ekonomi secara komulatif tahun 2024 yang menggembirakan.

Ia mengatakan, lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yang memiliki share paling dominan terhadap perekonomian NTB tumbuh sebesar 5,17 persen memiliki tren yang positif hingga akhir tahun. Sebab ada program pompanisasi dari Kementerian Pertanian yang diharapkan tetap bisa meningkatkan produktivitas. Di tambah lagi dengan musim kemarau basah yang masih menyediakan air bagi petani.

“Manakala saatnya triwulan III jika terjadi produksi masih tetap stabil bahkan meningkat, patut kita asumsikan bahwa program pompanisasi pemerintah efektif. Artinya untuk lahan-lahan tadah hujan yang pada musim kemarau dia tak produktif, namun masih berkontribusi memberikan sumbangan produksi. Artinya lahan tadah hujan juga terjadi pola tanam,” kata Lalu Gita Ariadi saat menemani kepada BPS NTB Wahyudin dalam kegiatan rilis pertumbuhan ekonomi NTB yang berlangsung di kantor BPS NTB Senin 5 Agustus 2024 kemarin.

Ia mengatakan, tipologi sungai di NTB sangat tergantung dengan musim hujan. Pada saat musim kemarau, debit air sungai di Lombok maupun Sumbawa akan berkurang. Sehingga daerah tadah hujan tak produktif. Namun jika hujan masih terus turun di musim kemarau ini, diharapkan aspek pertanian tidak terganggu.

“Sehingga strategi teknologi modifikasi cuaca di tahun 2024 belum perlu dilakukan karena hujan masih turun, bendungan masih terisi, kelebihan debit air bendungan, turun ke sungai dan sungai disedot untuk pertanian,” katanya.

Sekda berharap sektor pertanian yang tetap produktif di triwulan ke III dan ke IV-2024 ini akan memberikan dampak pada konsistensi pertumbuhan ekonomi NTB di tahun 2024. Begitu juga jika melihat tren peningkatan angka kunjungan wisatawan di triwulan III dan IV, maka pertumbuhan ekonomi secara komulatif tahun ini diperkirakan akan bagus.

“Jika mengacu ke jumlah penumpang, triwulan III dan IV kami asumsikan akan terjadi kenaikan juga. Akhir Juli ada event ARRC, kemudian September ada MotoGP. Arus penumpng di triwulan III kita prediksi akan positif, sehingga ada tren positif pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Begitu juga dengan belanja-belanja pemerintah, jika di triwulan I-2014 angka pertumbuhan ekonomi tak signifikan lantaran anggaran pemerintah baik pusat maupun APBD belum berjalan, sehingga agenda MICE juga relatif belum jalan.

“Semoga angka ini masih bersahabat terus, jika tak terjadi anomli cuaca, tak ada kerusuhan, tak ada bencana, arus kunjungan meningkat maka pertumbuhan ekonomi NTB tetap positif,”katanya.(ris)

Artikel Yang Relevan

Iklan






Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut