spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaNTBLombok UtaraGlobal Hub Dikeluarkan dari Tata Ruang, Dianggap Mega Proyek Angan-angan

Global Hub Dikeluarkan dari Tata Ruang, Dianggap Mega Proyek Angan-angan

Lombok (ekbisntb.com) – Global Hub Kayangan, sebuah konsep ambisius yang telah lama menjadi impian masyarakat Lombok Utara, dan Nusa Tenggara Barat, disebut sebagai mega proyek angan-angan.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lombok Utara, Hakamah mengungkapkan pandangannya mengenai masa depan proyek ini. Menurut Hamkam, meskipun konsep Global Hub Kayangan diidamkan sebagai pendorong utama kemajuan ekonomi, pada kenyataannya, realisasi proyek tersebut membutuhkan waktu dan tantangan yang tidak sederhana.

- Iklan -

“Kami sangat mendukung mimpi masyarakat Lombok Utara (Global Hub), namun kita harus realistis. Proyek ini akan sangat sulit terealisasi, mengingat banyak faktor yang harus dipertimbangkan,” jelas Hakamah di Praya, Senin, 6 Januari 2024.

Dalam konteks ini, Hakamah merujuk pada proses perencanaan tata ruang wilayah (RT/RW) yang sebelumnya telah disusun, namun tidak memasukkan konsep Global Hub. Demikian juga di RT RW nasional, Global Hub juga tak masuk dalam program strategis.

“Saat kami menyusun draft RT/RW, Global Hub belum masuk dalam perencanaan. Bahkan dalam sidang pertama Januari ini, kami sudah mengagendakan untuk membentuk pansus terkait RT/RW. Nanti akan kami keluarkan peruntukkan untuk Global Hub,” ungkapnya.

Tantangan besar pasca-gempa 2018 yang mengguncang Lombok Utara, investor yang sebelumnya tertarik untuk berinvestasi di kawasan ini mulai menunjukkan keraguan.

“Kondisi alam yang rawan bencana membuat investor ragu. Jika ingin membangun gedung bertingkat 8 hingga 20 lantai, itu bukan hal yang mudah di daerah ini,” tambah Hakamah.

“Kami akan alihkan peruntukkan lahan ini untuk sektor yang lebih bermanfaat bagi masyarakat, seperti pertanian dan perikanan,” tambahnya.

Harapan besar juga disampaikan Hakamah terkait pembangunan sektor pariwisata di kawasan pantai yang masuk dalam RT/RW. Ia berharap Lombok Utara bisa menjadi salah satu destinasi wisata unggulan yang berbasis kelautan dan perikanan.

“Kawasan pantai harus kita maksimalkan untuk pariwisata, sambil tetap memperhatikan potensi kelautan dan perikanan. Ini adalah cara kita membangun ekonomi daerah yang berkelanjutan,” ujarnya.

Kerjasama dengan pihak swasta hingga saat ini belum ada hasil yang signifikan dari beberapa rencana kerja sama yang sebelumnya dijanjikan oleh investor, seperti Son Diamar.

“Kami sudah memanggil mereka untuk menjelaskan rencana mereka. Namun, setelah lima tahun, belum ada realisasi apa pun. Itu artinya, kami harus mengevaluasi kembali harapan tersebut,” tegasnya.

Di tengah segala tantangan ini, DPRD Lombok Utara tetap berkomitmen untuk mencari solusi yang lebih realistis dan bermanfaat bagi masyarakat. Harapan utama mereka adalah agar lahan yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan ekonomi lokal dan kemaslahatan masyarakat Lombok Utara.

“Ke depan, kita harus lebih fokus pada sektor yang benar-benar dapat mendatangkan manfaat bagi masyarakat. Pertanian, perikanan, dan pariwisata adalah sektor-sektor yang harus kita dorong,” tutup dengan segala tantangan yang dihadapi, masyarakat Lombok Utara tetap berharap bahwa impian mereka akan terwujud dalam bentuk yang lebih nyata dan lebih mendukung perkembangan ekonomi daerah.

Global Hub Bandar Kayangan adalah proyek ambisius yang direncanakan di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan kawasan seluas sekitar 7.000 hektare menjadi pusat pertumbuhan baru yang mencakup pelabuhan hub internasional, kompleks industri, komersial, sosial, dan perumahan.

Lokasinya yang strategis di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) Zona II menjadikan Bandar Kayangan potensial sebagai “Singapura Baru” dalam poros maritim dunia.

Meskipun telah ditetapkan sebagai proyek prioritas nasional dalam RPJMN 2020–2024, realisasi Global Hub Bandar Kayangan mengalami berbagai tantangan. Sejak penetapannya, proyek ini belum menarik minat signifikan dari investor, dan perkembangannya tertunda selama beberapa tahun.(bul)

Informasi Layanan Pengaduan Lainnya



Artikel Yang Relevan

Iklan





Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut