Sumbawa Besar (ekbisntb.com) – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Sumbawa, mencatat sekitar 97 hektare lahan pertanian di Desa Sepayung, Kecamatan Plampang yang terdampak kekeringan sebelumnya dinyatakan gagal panen (Puso).
“Lahan tersebut sudah tidak bisa kita selamatkan karena tidak ada sumber air yang bisa dimanfaatkan meskipun brigade mesin sudah kita siapkan,” kata Kadistan kepada Suara NTB melalui Kabid Perlindungan Tanaman dan Pengembangan Usaha, Toni Hamdani kepada Ekbis NTB, Jumat 4 Oktober 2024.
Selain di Kecamatan Plampang, pihaknya juga mencatat ada sekitar 79 hektare yang terancam gagal panen. Sementara yang sudah masuk dalam kategori gagal panen mencapai 12 hektare dan dikhawatirkan akan terus bertambah.
“Kalau di kecamatan Plampang kekeringan sedang dan berpotensi puso ada 135 hektare dan alami gagal panen sekitar 97 hektare dari total luas lahan 232 hektare,” jelasnya.
Selain tanaman padi, ada juga lahan jagung yang berpotensi mengalami gagal panen seluas 1 hektare di kecamatan Moyo Hilir. Terhadap lahan tersebut, pihaknya tetap akan melakukan pemantauan lebih lanjut untuk menekan terjadinya hal yang tidak diinginkan.
“Kami akan tetap melakukan pemantauan termasuk juga mengerahkan brigade mesin pompa air yang sudah kita serahkan guna menyelamatkan lahan tersebut,” ujarnya.
Toni melanjutkan, terhadap lahan tersebut pihaknya hanya bisa mengandalkan adanya hujan. Sementara untuk bantuan pompanisasi, tidak bisa dilakukan karena tidak ada sumber mata air yang bisa dimanfaatkan.
“Jadi, polanya kita hanya mengandalkan air hujan untuk menyelamatkan lahan tersebut, karena untuk sumber air lain sudah tidak ada lagi karena mengering,” tukasnya. (ils)