PARIWISATA merupakan program unggulan NTB. Seluruh jenis pariwisata ada di NTB, mulai dari wisata alam, wisata budaya, hingga wisata bahari. Namun, sampai saat ini, Provinsi NTB belum mampu mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan ke daerah ini.
Jumlah kunjungan wisatawan ke NTB semester pertama tahun ini diklaim mencapai 1,5 juta wisatawan. Angka ini tidak sebanding dengan Bali yang mencapai 2,91 juta wisatawan. Padahal, pariwisata NTB tidak jauh berbeda jika dibandingkan dengan pariwisata yang ada di pulau Dewata tersebut.
Direktur Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram, Dr. Halus Mandala mengatakan selain meningkatkan destinasi wisata yang ada di daerah, langkah utama yang perlu dilakukan adalah dengan meningkatkan hospitality seperti menjaga kebersihan, pelayanan, dan kenyamanan kepada wisatawan. Dengan cara tersebut, diyakini wisatawan tidak akan bosan berwisata ke NTB.
“Wisata kita belum sesuai dengan ekspektasi kemajuan yang diharapkan oleh semua pihak. Perlu perbaiki produk wisata kita dalam hal destinasi yang berkualitas, dengan manajemen yang baik. Masyarakat juga harus mendukung dengan mewujudkan keamanan dan kenyamanan terutama soal kebersihan,” ujarnya saat dihubungi Ekbis NTB, Jumat, 2 Agustus 2024.
Menurutnya, sebelum melakukan promosi pariwisata, perlu membuat destinasi wisata prioritas terlebih dahulu, salah satunya dengan memberikan kenyamanan kepada wisatawan. “Baru lakukan promosi besar-besaran dengan penguatan pada branding,” lanjutnya.
Pengamat pariwisata tersebut mengatakan NTB memiliki produk wisata yang beragam. Namun, masih sedikit produk wisata tersebut yang berkualitas. Sehingga, ini sangat mempengaruhi laju kunjungan wisatawan yang sampai saat ini belum mengalami peningkatan secara signifikan.
Selain itu, perlu juga adanya diversifikasi dan inovasi wisata. Banyaknya pilihan destinasi wisata dinilai menjadi poin plus untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
“Ketika dia berkunjung inginnya banyak hal yang dia lihat. Bukan hanya sekedar air terjun, ini juga menjadi perhatian. Karena wisatawan yang datang ke Bali, atau repeat tourism yang datang ke Bali, dia selalu melakukan yang demikian (diversifikasi wisata). Jenuh wisatawan kalau wisatanya itu-itu saja,” terangnya.
Ia membenarkan bahwa Lombok memiliki beragam potensi destinasi wisata. Namun, itu masih potensi, artinya, belum dimaksimalkan potensi tersebut menjadi destinasi wisata yang bisa menggaet wisatawan. “Manajemen perlu ditingkatkan,” katanya.
Halus juga menyoroti Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Bumi Gora ini. Menurutnya, SDM NTB belum memiliki kesadaran terkait dengan pembangunan pariwisata berkelanjutan. “Perlu dibangun kesadarannya dalam hal mewujudkan keamanan dan kenyamanan termasuk mewujudkan kebersihan. Sapta pesona masih jauh dari harapan kita, bagaimana keramah-tamahan, bagaimana hospitality, bagaimana keamanan. Ini menjadi tugas kita untuk mewujudkan itu semua,” tutupnya. (era)