spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBisnisMuseum NTB Gali Relevansi Kemenbud dengan Pemajuan Kebudayaan di Daerah

Museum NTB Gali Relevansi Kemenbud dengan Pemajuan Kebudayaan di Daerah

Lombok (ekbisntb.com) – Dalam upaya menggali relevansi Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) dengan pelestarian warisan budaya, Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB) bekerja sama dengan Universitas Nahdatul Ulama (UNU) menggelar dialog interaktif bertajuk “Kementerian Kebudayaan: Harapan dan Tantangan Pemajuan Kebudayaan di Nusa Tenggara Barat”, Selasa 3 November 2024.

Dialog ini bertujuan untuk menggali potensi budaya yang ada di NTB sebagai upaya menjaga warisan budaya lokal sekaligus menjawab tantangan globalisasi yang semakin kompleks.

- Iklan -

Kepala Museum Negeri NTB, Ahmad Nuralam menyampaikan keberadaan Kementerian Kebudayaan pada pemerintahan Prabowo Subianto merupakan salah satu pilar penting pemajuan kebudayaan.

Museum NTB Gali Relevansi Kemenbud dengan Pemajuan Kebudayaan di Daerah(ekbisntb.com/ist)

Menurutnya, adanya kementerian tersebut dapat memgadvokasi kebijakan-kebijakan pemajuan kebudayaan yang lebih leluasa.

“Kita berharap dengan adanya kementerian, urusan kebudayaan ini bisa ditengani dengan serius, sistematis, dan menyeluruh,” ungkapnya saat menyampaikan materi pada kegiatan dialog tersebut.

Dirinya mengatakan kekayaan budaya yang dimiliki oleh Indonesia sangat beragam, termasuk kebudayaan di NTB, baik berupa benda maupun tak benda, sehingga pengelolaannya perlu mendapatkan perhatian khusus melalui satu kementerian. Dengan begitu pengawasan terhadap pemerintah daerah (Pemda) terkait pemajuan kebudayaan dapat lebih efektif.

“Kebudayaan itu bisa menjadi arus utama. Sehingga kita berharap dengan kebudayaan daerah yang lebih berkembang, maka akan memajukan lebudayaan secara nasional,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. H. Aidy Furqan menyampaikan Kementerian Kebudayaan hadir untuk memastikan setiap daerah memiliki platform yang lebih kuat dalam mengembangkan dan melestarikan budayanya.

Dengan keberadaan Kementerian Kebudayaan, NTB diharapkan tidak hanya menjadi penjaga warisan budaya, tetapi juga menjadikan budaya sebagai poros utama pembangunan daerah.

Turut hadir dalam dialog ini, Rektor Universitas Nahdlatul Ulama, Dr. Baiq Mulianah, Ketua Majelis Adat Sasak, H. Lalu Sajim Sastrawan, Dewan Kebudayaan NTB, Prof. Dr. Abdul Wahid, Guru Besar Universitas Mataram, Prof. Dr. Nuriadi, Dosen UNU NTB, Ahmad Fauzan, akdemisi serta budayawan(ham)

Informasi Layanan Pengaduan Lainnya



Artikel Yang Relevan

Iklan


Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut