spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBisnisHarga Mulai Turun, Tiket Penerbangan Kini Sumbang Deflasi di NTB

Harga Mulai Turun, Tiket Penerbangan Kini Sumbang Deflasi di NTB

Lombok (ekbisntb.com) – Harga tiket penerbangan domestik sudah mulai terlihat penurunan sejak November kemarin. Sehingga tiket penerbangan ini masuk dalam komoditas yang menyumbang deflasi di NTB. Tiket penerbangan masuk menjadi penyumbang deflasi bersama dengan ikan layang, ayam hidup, jagung manis, apel dan sejumlah komoditas lainnya.

Deflasi sendiri adalah kondisi ketika harga barang dan jasa di suatu wilayah mengalami penurunan secara umum dalam jangka waktu tertentu.

- Iklan -

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB Wahyudin mengatakan, ikan layang atau ikan benggol menyumbang deflasi untuk NTB di bulan November sebesar 0,05 persen, disusul ayam hidup 0,03 persen, angkutan udara 0,02 persen, jagung manis 0,02 persen dan apel 0,01 persen.

“Angkutan udara juga sudah menyumbang andil deflasi ketika harganya sudah mulai turun. Tadi pagi saya cek tiket pesawat ke Jakarta sudah mulai turun. Mudah-mudahan di lokal kita juga begitu ya, Lombok – Sumbawa, Lombok – Bima akan turun,” kata Wahyudin saat menyampaikan berita statistik di Kantor BPS, Senin 2 Desember 2024.

Adapun komoditas yang menyumbang angka deflasi di November kemarin yaitu tomat 0,18 persen, bawang merah 0,13 persen, emas perhiasan 0,07 persen, daging ayam ras 0,07 persen dan ikan tongkol sebesar 0,05 persen.

“Kita ambil lima komoditas yang paling tinggi andilnya. Masih banyak komoditas lainnya, 360 komoditas barang dan jasa,” katanya.

Angka inflasi Provinsi NTB untuk bulan ke bulan (m-to-m) di November 2024 terhadap Oktober 2024 sebesar 0,56 persen. Sementara inflasi tahun ke tahun ( y-on-y) sebesar 1,46 persen.

Sebelumnya, Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut pemerintah bakal menurunkan harga tiket pesawat sebesar 10 persen.

Kompensasi harga tiket pesawat ini terutama untuk penerbangan selama masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. AHY mengungkapkan, harga tiket bisa diturunkan berkat kolaborasi dengan Kementerian Perhubungan, Pertamina, Angkasa Pura hingga maskapai domestik.

“Penurunan harga tiket untuk membantu masyarakat kita dan juga menggerakkan ekonomi termasuk pariwisata maka dari semua elemen tadi termasuk menurunkan biaya atau jasa di bandarudaraan termasuk juga avtur dan tentunya fuel surcharge maka bisa dikurangi harga tiket itu kurang lebih 10 persen,” ujar AHY dalam keterangan resmi, Rabu 27 November 2024.

AHY mengatakan, pengurangan harga tiket pesawat ini didorong oleh tiga intervensi penting, pertama potongan tarif jasa kebandarudaraan sebesar 50 persen. Kemudian diskon harga avtur sebesar 5,3 persen dari bulan sebelumnya, dan penurunan fuel surcharge untuk mesin jet sebesar 8 persen.

Intervensi ini mampu menekan harga tiket pesawat hingga 9,9 persen, setara dengan penghematan rata-rata Rp 157.500 per tiket.(ris)

Artikel Yang Relevan

Iklan






Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut