Universitas Islam Al-Azhar (Unizar) menggelar Focus Group Discussion (FGD) Finalisasi Kurikulum Berbasis Outcome Based Education (OBE) untuk Program Studi Ilmu Komputer Fakultas Teknik, pada Kamis 30 dan 31 Jumat Januari 2025. Acara yang berlangsung di Ruang Rapat GA8 Rektorat Unizar ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Provinsi NTB I Gede Putu Aryadi, S.Sos., MH.
I Gede Putu Aryadi menegaskan pentingnya menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan industri. Ia menyoroti bahwa dunia saat ini semakin bergantung pada teknologi, terutama dalam aspek keamanan siber yang menjadi elemen krusial bagi berbagai sektor.
“Kurikulum tidak boleh hanya disesuaikan dengan selera internal, tetapi harus berbasis kebutuhan industri. Saat ini, dunia industri sangat membutuhkan keamanan siber. Bahkan, sektor-sektor yang terlihat sederhana seperti minimarket hingga perbankan sangat bergantung pada keamanan siber,” ujarnya.
Aryadi menekankan efisiensi dan efektivitas dalam industri harus didukung oleh teknologi yang mumpuni. Jika tidak, banyak tenaga kerja yang justru akan menganggur akibat kurangnya kompetensi di bidang teknologi.
“Kita ingin industri berjalan dengan efisien dan efektif. Jika tidak didukung oleh teknologi yang tepat, kita akan mengalami kerugian. Banyak tenaga kerja yang akan menganggur jika mereka tidak memiliki keterampilan teknologi yang sesuai,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menyoroti penguasaan teknologi bukan lagi pilihan, melainkan keharusan bagi setiap tenaga kerja. Bahkan dalam proses melamar pekerjaan sekalipun, teknologi sudah menjadi bagian tak terpisahkan.
“Sekarang ada akun ‘Siap Kerja’ yang menjadi platform utama pencari kerja. Bahkan, pekerjaan paling dasar pun seperti petugas kebersihan sudah menggunakan aplikasi absensi berbasis digital. Semua kantor dan perusahaan saat ini membutuhkan pengamanan siber yang andal. Jika kita membangun sistem tanpa keamanan siber yang kuat, maka itu akan sia-sia,” jelasnya.
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan tenaga kerja yang memiliki keahlian di bidang keamanan siber, Aryadi berharap agar institusi pendidikan seperti Unizar dapat terus menyesuaikan kurikulumnya dengan perkembangan industri. “Jurusan keamanan siber ini bukan sekadar pelengkap, melainkan sudah menjadi kebutuhan utama bagi berbagai sektor industri. Jika kita tidak menyiapkan tenaga kerja dengan kompetensi tersebut, kita akan tertinggal,” pungkasnya.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber utama, Prof. Ir. Sunardi, ST., M.T., Ph.D dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Universitas Islam Al-Azhar sendiri telah menjalin kerja sama dalam bentuk MoU dan MoA dengan Universitas Ahmad Dahlan, khususnya di Program Studi Ilmu Komputer Fakultas Teknik UNIZAR. Hadir pula sejumlah stakeholder penting dari berbagai sektor, termasuk Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) Bidang Siber, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, TVRI NTB, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi NTB, Politeknik Pariwisata Lombok (Poltekpar Lombok), CV. Rinjani Global Solusi, CV. Abhinaya Indo Group, serta Asosiasi Hotel Mataram.
Rektor Unizar, Dr. Ir. Muh. Ansyar, MP., dalam sambutannya menekankan pentingnya perubahan kurikulum untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat dan stakeholder. “Kita tidak perlu alergi terhadap perubahan kurikulum, karena di era teknologi yang berkembang pesat, kita harus melakukan penyesuaian guna meningkatkan mutu lulusan dan daya serap alumni di dunia kerja,” ujar Rektor Unizar sebelum membuka acara secara resmi. (ron)