BADAN Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) menilai sampah dimanapun menjadi tanggung jawab bersama, terutama bila dilihat dari sudut pandang pariwisata.
Ketua BPPD Provinsi NTB, Sahlan M. Saleh menegaskan, bicara sampah harus menjadi perhatian bersama semua pihak, bBaik pemerintah kabupaten/kota, maupun provinsi. Sehingga, usulan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) untuk menangani sampah di Gili Trawangan secara bersama-sama adalah hal yang benar.
“Gili Trawangan dan gili-gili lainnya adalah wajah pariwisata kita. Seyogyanya memang harus ditangani bersama-sama,” kata Sahlan.
Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Provinsi NTB ini menyarankan, pentingnya dilakukan langkah-langkah strategis dan konkrit untuk menangani sampah di gili-gili.
“Sekarang waktunya bukan lagi kita berdebat pada soal-soal teoritis. Tetapi sudah harus pada tatanan pelaksanaan,” tambahnya.
Gili Trawangan atau gili-gili lainnya di NTB yang menjadi pintu masuk wisatawan asing harus ditangani segera sampahnya. Pemerintah harus pro aktif. Apalagi wisatawan mancanegara sangat-sangat sensitif terhadap sampah.
“Karena menunggu masyarakat kita untuk benar-benar sadar mengelola sampahnya, sepertinya belum bisa saat ini. mau membudayakan membuang sampah pada tempatnya masih berat. Di sinilah peran pemerintah untuk hadir menangani sampah dan terus menerus mengedukasi masyarakat,” tandasnya. (bul)