DPRD Provinsi NTB meminta agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) melakukan kolaborasi atau kerja sama dengan Pemda Kabupaten Lombok Utara (KLU) dalam penanganan sampah di Gili Trawangan. Sebab Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di sana tak optimal melakukan penanganan sampah karena keterbatasan sumberdaya dan peralatan.
Anggota DPRD NTB Hasbullah Muis mengatakan, kolaborasi ini sangat penting dilakukan, mengingat Gili Trawangan adalah kawasan wisata dunia dan menjadi etalase dari destinasi wisata NTB, sehingga seharusnya menjadi atensi bersama.
“Sehingga penanganannya harus betul-betul dilakukan secara baik dan cepat,” kata Hasbullah Muis kepada Ekbis NTB akhir pekan kemarin.
Ia menilai, kemampuan yang dimiliki oleh Dinas LHK KLU memang cukup terbatas untuk mengelola sampah di pulau wisata yang ramai tersebut, sehingga membutuhkan keterlibatan DLHK Provinsi NTB yang memiliki pengalaman dalam mengelola TPST Kebon Kongok Lombok Barat.
“Nah ini tinggal butuh komunikasi, kira-kira solusinya seperti apa dan peran apa yang bisa diambil oleh provinsi. Provinsi harus terlibat dalam penanganan ini karena menyangkut citra dan pariwisata kita di NTB,” katanya.
Dalam pengelolaan sampah di destinasi wisata, sistem yang diterapkan harus betul-betul dengan konsep hijau atau ramah lingkungan berkelanjutan. Sebab prinsip ini sedang menjadi perhatian dunia. Terlebih sudah banyak contoh baik di Indonesia dan di luar negeri dalam rangka pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan dengan pendekatan ekonomi sirkular.
“Itu bagus, jadi memang ada beberapa solusi di sana dan itu butuh pengkajian kalau menurut saya. Pertama apakah membawa sampah keluar itu adalah pilihan ataukah bisa dioleh kemudian dimanfaatkan kembali,” ujar politisi PAN ini.
Prinsipnya kata Hasbullah Muis, bagaimana Pemda menyelamatkan pariwisata di Gili dengan cara pengelolaan sampah yang baik. Jika sampah tak bisa diolah secara maksimal, maka pilihannya adalah keluar dari Gili. Namun jika bisa dilakukan pengolahan dan dimanfaatkan kembali, maka itulah pilihan yang terbaik.(ris)