Lombok (ekbisntb.com) – Tim makan bergizi gratis yang tergabung dalam Badan Gizi Nasional (BGN) gelar sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) Kamis, 1 Mei 2025. Sosialisasi MBG merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi kasus stunting dan meningkatkan asupan gizi masyarakat.
Kegiatan sosialisasi ini berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Sikur, Lombok Timur. Sosialisasi dengan mengangkat tema bersama mewujudkan generasi sehat Indonesia ini diikuti oleh 300-an peserta yang merupakan warga setempat.

Acara sosialisasi program MBG dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Muazzim Akbar, Sesdep Prokerma Lalu Muhammad Iwan, Camat Sikunir Saharudin, dan Anggota DPRD Lombok Sahabudin.
Kedatangan tim Badan Gizi Nasional disambut antusias oleh warga dan tokoh masyarakat setempat sebagai langkah nyata menuju peningkatan kesejahteraan dan gizi masyarakat, sejalan dengan visi menuju Indonesia Emas 2045.
Dalam sambutannya, Anggota Komisi IX DPR RI Muazzim Akbar, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo telah mengalokasikan anggaran besar untuk memastikan program MBG berjalan optimal.
Ia juga mendorong masyarakat Kecamatan Sikur untuk segera mendaftar sebagai mitra SPPG agar manfaat program ini dapat dirasakan sesegera mungkin.
“SPPG yang beroperasi akan menyerap hingga 50 tenaga kerja dan mampu menyediakan 3.000 porsi makanan bergizi setiap hari,” ujarnya.
Lebih lanjut, Muazzim juga menambahkan bahwa pemerintah desa dapat mengalokasikan hingga 20% dana desa untuk mendukung program ini, sejalan dan sesuai dengan arahan dari pemerintah pusat.
Sosialisasi program MBG ini juga bertujuan guna memperluas pemahaman masyarakat tentang MBG.
Masyarakat Lombok Timur menunjukkan antusiasme tinggi untuk segera menikmati manfaat MBG, terutama bagi balita, santri, siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, ibu hamil dan menyusui.
“Melalui sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, program MBG diharapkan menjadi fondasi kuat dalam menyiapkan generasi sehat, cerdas, dan berdaya saing di masa depan,” jelas Muazzim.
Kemudian Camat Sikunir, Saharudin juga menyampaikan bahwa selama ini masih terdapat banyak kesimpangsiuran informasi terkait program MBG di wilayahnya.
“Dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat mendapatkan edukasi yang jelas dan transparan mengenai manfaat serta pelaksanaan MBG,” ungkap Saharudin.
Ia juga menekankan pentingnya keberadaan program ini dalam menekan angka stunting dan menggerakkan roda ekonomi lokal melalui keberadaan Sentra Pangan Program Gizi (SPPG).
Sementara itu, Sesdep Prokerma Lalu Muhammad Iwan menjelaskan bahwa saat ini sudah beroperasi 30 SPPG di NTB dan akan bertambah menjadi 35 pada 5 Mei 2025.
Ia menekankan bahwa MBG tidak hanya berdampak pada peningkatan gizi, tetapi juga menjadi lokomotif ekonomi kerakyatan dengan menyerap tenaga kerja lokal dan memberdayakan UMKM seperti toko, bumdes, dan supplier bahan pangan.
Program MBG juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal. Badan Gizi Nasional akan menjalin kerja sama dengan petani, peternak, dan nelayan setempat untuk memasok bahan baku makanan bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Setiap harinya, ribuan porsi makanan disiapkan di dapur yang dikelola oleh tenaga kerja dari masyarakat sekitar.(r)