spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaKesehatanTotal Sapi se-KLU 67.396 ekor, Obat PMK Masih Nihil

Total Sapi se-KLU 67.396 ekor, Obat PMK Masih Nihil

Lombok (ekbisntb.com) – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sudah masuk ke wilayah Kabupaten Lombok Utara (KLU) ternyata mengundang keprihatinan, baik bagi peternak maupun petugas dinas. Pasalnya, hingga saat ini, dinas belum memiliki stok bantuan obat-obatan PMK. Kondisi ini memaksa masyarakat peternak untuk mengobati PMK secara mandiri dengan tanaman herbal.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) KLU, Tresnahadi, S.Pt., Jumat 31 Januari 2025 mengakui, penanganan PMK yang dilakukan sejauh ini hanya vaksin dan penyemprotan disinfeksi untuk mencegah penyebaran virus pada kandang kolektif peternak.

- Iklan -

“Kalau obat-obatan PMK belum ada bantuan dari pusat. Yang sudah kita terima berupa vaksin untuk ternak yang sehat,” ungkapnya.

Tresnahadi menjelaskan, vaksin pencegahan PMK hanya bisa dilakukan pada ternak yang sehat. Artinya, untuk ternak sapi yang sudah terjangkit harus diobati. Setelah ternak tersebut sembuh, dilanjutkan dengan intervensi vaksin.

Mengingat penyebaran PMK yang cukup cepat, pihaknya merasa pengambilan keputusan yang bersifat segera perlu diambil oleh pemerintah daerah. Saat ini, pagu anggaran pada APBD hanya tersedia Rp 70 juta. Dimana aplikasi ini tidak signifikan jika dibandingkan dengan populasi ternak sapi yang dimiliki masyarakat.

Ia mencatat, jumlah ternak sapi di Lombok Utara saat ini, mencapai 67.396 ekor. Terdiri dari 15.699 ekor sapi anakan jantan dan betina, 13.163 ekor sapi muda jantan dan betina, serta 36.134 ekor sapi dewasa jangan dan betina.

Menurutnya, sapi indukan betina perlu dijaga populasinya agar tidak terjangkit PMK. Selain populasinya yang cukup dominan mencapai 30.625 ekor, keberadaanya yang cukup produktif akan sangat membantu keberlangsungan ekonomi para peternak.

Ia menegaskan, jumlah vaksin yang sudah dan akan diterima memang masih sangat kurang dibandingkan dengan angka populasi ternak. Bantuan vaksin dari pemerintah pusat padaa Tahap 1 sejumlah 40 botol setara untuk 1.000 ekor sudah direalisasikan 100 persen. Sedangkan tahap 2, akan tiba vaksin untuk populasi 3.000 ekor.

“Populasi ternak kita 67 ekor lebih, sedangkan intervensi vaksin yang sudah kita lakukan berasal dari bantuan pusat untuk 4.000 ekor. Oleh karena itu, kita sangat berharap adanya dukungan dari BTT (APBD) agar penanganan PMK bisa lebih massif.  Vaksin harusnya dilakukan untuk semua ternak sapi, sehingga penyebaran PMK bisa menyeluruh,” tandasnya. (ari)

Informasi Layanan Pengaduan Lainnya



Artikel Yang Relevan

Iklan





Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut