Lombok (ekbisntb.com) – Kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio putaran atau dosis II di Provinsi NTB sudah mencapai angka 90,4 persen per tanggal 2 September 2024 pukul 21.00 Wita. Diharapkan capaian pemberian imunisasi dosis II ini bisa mencapai target sebanyak 95 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB Dr.dr H. Lalu Hamzi Fikri mengatakan, untuk mencapai target pemberian imunisasi polio di NTB, pihaknya melakukan sweeping atau jemput bola kepada seluruh sasaran. Meskipun data proyeksi berada di angka 90,4 persen untuk dosis II, namun data ril sebenarnya berada di angka 98,9 persen.
“Di dalam capaian itu sebenarnya ada data proyeksi sama ril. Kita sudah sampaikan ke pusat bahwa antara proyeksi sama ril itu berbeda. Dan ini menjadi atensi pemerintah pusat juga. Untuk capaian data ril kita untuk dosis I saja kita sudah bisa di angka 101 persen, namun data proyeksi 92,5 persen. Nah sekarang dosis II sudah 90,4 persen data proyeksi, dan ril kita sudah di angka 98,6 persen,” kata H. Lalu Hamzi Fikri kepada Ekbis NTB, Selasa 3 September 2024 kemarin.
Ia mengatakan, Dinas Kesehatan Provinsi NTB akan terus berupaya agar jangan sampai ada bayi-bayi di NTB yang belum mendapatkan imunisasi untuk mencegah masuknya kasus polio di NTB. Patut disyukuri bahwa hingga saat ini tidak ditemukan adanya kasus polio di daerah ini.
“Kita tak ingin di tujuh provinsi (kasus polio-red) masuk ke NTB, maka diperlukan imunisasi ini untuk proteksi anak-anak kita yang berusia 0-7 tahun,” katanya.
Untuk diketahui, sasaran vaksin polio di NTB sebanyak 820.487 anak usia 0-7 tahun. Hingga kemarin, anak yang sudah divaksin sebanyak 741.724 orang, sehingga cakupan kumulatif untuk dosis I sebanyak 92,5 persen dan dosis II sebanyak 90,4 persen.
“Cakupan harian sebanyak 0,1 persen atau sekitar 1.168 anak,” katanya.
Sebelumnya, Pj Gubernur NTB Hassanudin memuji antusiasme orang tua membawa anaknya ke tempat pelaksanaan PIN Polio. Itu menjadi bukti bahwa para orang tua sudah tahu cara menyayangi anak yang benar. Yaitu dengan menjaga kesehatannya agar tidak menderita penyakit polio.
“Karena virus polio sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kelumpuhan seumur hidup,” kata Hassanudin di acara pencanangan PIN Polio Tahap II di Provinsi NTB digelar serentak di seluruh kabupaten/kota, Selasa 23 Juli 2024 lalu.
Dijelaskan, hingga saat ini memang tidak ditemukan adanya kasus polio di NTB. Namun karena adanya Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio di tujuh provinsi di Indonesia sehingga pemerintah bertekad memutus rantai penularan virus polio tersebut.
Hassanudin menegaskan, PIN Polio ini harus didukung semua pihak untuk menghadirkan sasaran ke Pos Pelayanan PIN Polio. Mulai dari keluarga, kader, kepala dusun, kepala lingkungan, tokoh masyarakat, tokoh agama, pengelola PAUD, TK, termasuk SD kelas satu dan dua, serta sekolah keagamaan.(ris)