Lombok (ekbisntb) – Pengerjaan proyek Bendungan Meninting diperpanjang hingga semester kedua tahun ini. Sebelumnya, target untuk peresmian Proyek Strategis Nasional (PSN) Presiden Joko Widodo tersebut harusnya dilakukan pada Bulan Agustus ini. Hal ini dikarenakan, kondisi cuaca kurang mendukung sehingga berpengaruh terhadap pengerjaan proyek tersebut.
“Harapan kami waktu kedatangan Menteri pada Juni itu kondisi cuaca cerah. Tapi, hujan itu berakhir turun pada 3 Agustus, jadi agak sedikit ada perubahan dari ramalan cuaca. Sehingga kami tidak dapat melakukan proses penimbunan maksimal. Tapi ada adendum, ada revisi terkait perubahan pekerjaan karena kondisi cuaca. Ada perpanjangan waktu dari semester I ke semester II,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek Bendungan Meninting, Lalu Muhammad Asgar ditemui dilokasi proyek Bendungan Meninting, Kamis 22 Agustus 2024.
Ia tak menampik, target untuk peresmian Bendungan Meninting ini rencananya akan dilakukan pada Juni lalu. Sesuai dengan kontrak awal ditargetkan tuntas pada akhir bulan Juni tahun ini. Namun dikarenakan kondisi cuaca yang menghambat proses penimbunan bendungan. Proyek dengan anggaran Rp 1,4 triliun itu kemudian diberikan disepensasi atau perpanjangan sampai pada semester ke dua tahun ini atau pada September atau awal Oktober nanti.
Dengan harapan pengerjaan penimbunan dapat dilakukan secara maksimal pada Agustus ini. Jika cuaca cerah, maka volume penimbunan dapat ditingkatkan. “Karena penimbunan pada kondisi normalnya itu biasanya kita mencapai 10 sampai 12 ribu per hari,” ucapnya. Per tanggal 22 Agustus ini, progres pengerjaan Bendungan Meninting mencapai 88,13 persen.
Pengerjaan yang masih menjadi PR dalam proses konstruksi ini adalah penimbunan. Sekitar hampir 800 ribu meter kubik yang belum dilakukan penimbunan.
“Kami akan usahakan selesai sampai pada semester dua ini. Tentunya, kami akan terus memacu pengerjaan ini siang dan malam,” katanya. Volume 800 meter kubik yang belum dilakukan penimbunan akan dikejar dalam kurun waktu sekitar dua bulan atau 60 hari. Jika sudah tuntas pada kurun tersebut dapat dilakukan pengisian. Kemudian, jika sudah dilakukan pengisian dengan target tertentu, dan bangunan pelengkap dapat diresmikan. “Pengisian awal dapat dilakukan diakhir September ini bisa dilakukan,” imbuhnya.
Pihaknya terus mengupayakan dalam kondisi cuaca yang tidak menentu ini untuk terus menjaga keamanan material yang digunakan. Seperti melakukan berbagai treatment untuk mempercepat pelaksanaan. Mulai dari penjemuran dan blower. “Itu treatment yang kami lakukan. Sehingga kami harapkan tuntas lah di semester dua ini,” jelasnya. Lebih lanjut, dijelasakannya terkait dengan impounding pengisian awal bendungan akan dilakukan pada elevasi air 200. Itu yang diharapkan dapat terus digenjot dengan mengutamakan stabilitas bendungan.
“Karena dari segi material tipe timbunan tanah ini, kontradiksi dengan cuaca yang hujan,” tambahnya. Di mana secara keseluruhan anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan bendungan tersebut mencapai Rp1,4 triliun. Itu termasuk untuk konstruksi dan konsultan, namun pada progres yang sudah mencapai 88 persen ini, anggaran tersebut tentu belum terserap semua.
Pria yang akrab disapa Miq Asgar itu pun menuturkan bahwa kontrak awal proyek Bendungan Meninting itu sebenarnya sudah dimulai sejak 31 Desember 2018 silam. Kemudian setahun awal, pengerjaannya belum langsung bisa dilakukan karena proses pembebasan lahan. Kemudian tahun berikutnya terdampak Covid-19, sehingga peralatan mereka yang mesti dikirim dari pulau Jawa belum bisa masuk NTB. “Kurang lebih selama 3 tahun pembebasan lahan, kami tidak bisa bekerja maksikal,” tuturnya.
Sehingga pengisian awal waduk di Bendungan Meninting itu diharapkan mulai bisa dilakukan pada akhir September mendatang. Sebelumnya, juru bicara kementerian PUPR RI Endra S Atmawidjaja mengatakan pembangunan mega proyek yang berjalan sejak 2020 ditarget rampung Agustus.”Sekarang progresnya sudah 81 persen, tinggal kita bikin bendungan utama. Mudah-mudahan dua sampai tiga bulan ini selesai dan kita isi air,” terangnya saat mendampingi Presiden Joko Widodo dan Menteri PUPR dalam peresmian Inpres Jalan Daerah (IJD) di Lembar, Mei lalu. (her)