Sumbawa Besar (ekbisntb.com)- Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM- PTSP) Sumbawa, mencatat hingga triwulan kedua tahun 2024 realisasi investasi baru di angka 40 persen dari target Rp1,7 triliun.
“Memang realisasi investasi kita kita saat ini masih sangat rendah yakni di angka Rp680 miliar, tetapi kami optimis target sudah ditetapkan bisa tercapai,” kata Kadid PM-PTSP Sumbawa, Riki Trisnadi kepada Suara NTB, Selasa 20 agustus 2024.
Realisasi itupun lanjut Riki, hanya terlihat dari beberapa perusahaan saja yang datang melaporkan Laporan Kegiatan Usaha Penanaman Modal (LKPM). Sementara masih banyak perusahaan lainnya yang beroperasi di Sumbawa, tetapi belum melaporkan LKPM.
“Memang saat ini realisasinya masih rendah, tetapi biasanya di akhir triwulan keempat baru menggeliat dan kami kami tetap memberikan atensi khusus terkait LKPM ini,” ucapnya.
Dia menyebutkan, pertumbuhan investasi di Sumbawa yang paling menggeliat saat ini adalah sektor perikanan, pertambangan dan property. Sementara untuk sektor yang lain seperti pertanian dan perdagangan masih belum memberikan kontribusi besar.
“Rata-rata yang paling mendominasi adalah sektor perikanan salah satunya tambak udang dan sektor pertambangan sebagai penyumbang paling besar kalau sektor lain masih belum maksimal,” ucapnya.
Ia menyebutkan, sementara untuk sektor pengurusan izin masih tetap berjalan normal yang didominasi perusahaan dengan modal usaha kecil hingga menengah. Pihaknya juga akan tetap turun lapangan untuk memastikan kondisi terkini dan membuka klinik LKPM untuk memberikan sosialiasi bagi seluruh perusahaaan.
“Kami akan tetap berupaya maksimal supaya target yang ditetapkan pemerintah tercapai dan meningkat termasuk mendorong perusahaan untuk segera melaporkan LKPM,” pungkasnya. (ils)