KEPALA Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi NTB, Jamaluddin, M.T., akan mengupayakan NTB menjadi daerah pariwisata yang ramah, aman, dan nyaman bagi wisatawan. Dalam mengupayakan hal tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan 10 kabupaten/kota.
“Kami sebagai Pemprov berdasarkan UU bahwa kami cuma bisa berkoordinasi dengan 10 kabupaten/kota, karena tempat destinasi itu berada di 10 kabupaten/kota, kita upayakan NTB menjadi daerah wisata yang nyaman bagi wisatawan,” jelasnya kepada Ekbis NTB, Jumat, 2 Agustus 2024.
Jamal mengakui di beberapa destinasi wisata di NTB masih belum mampu memberikan kenyamanan bagi para wisatawan, sehingga ini berakibat pada minimnya wisatawan yang berkunjung ke daerah. Oleh karena itu, peningkatan kenyamanan ini perlu diupayakan. Salah satunya adalah dengan meminimalisir kerusuhan yang terjadi di daerah wisata.
“Kami mengupayakan bagaimana caranya supaya hal-hal yang terjadi seperti itu (kerusuhan) bisa diminimalisir. Di mana lokasinya, kita bisa langsung mem-follow up,” lanjutnya.
Menurut mantan Kadis Perumahan dan Permukiman ini, hampir seluruh daerah wisata di Indonesia belum mampu memberikan kenyamanan maksimal kepada wisatawan, oleh karenanya, NTB sebagai salah satu daerah wisata super prioritas akan membenahi perihal tersebut. “Pelan-pelan membenahi itu semua,” ujarnya.
Selain itu, dengan dibentuknya Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB dinilai mampu membantu menjadikan NTB sebagai daerah wisata yang aman dan nyaman bagi wisatawan. Pasalnya, asosiasi yang terhimpun dalam BPPD memiliki jaringan di 10 kabupaten/kota, sehingga lebih mudah dalam membantu meningkatkan keamanan wisata.
Perihal kebersihan parwisata, Jamal mengaku pihaknya tidak bisa memastikan apakah daerah wisata benar-benar bersih atau tidak karena dirinya tidak meninjau langsung. Hanya saja ia mengimbau perlu peningkatan kesadaran masyarakat dan wisatawan untuk tidak membuang sampah sembarangan di kawasan wisata.
Untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya menjaga kebersihan pariwisata ini, pihaknya telah melakukan pembinaan kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang ada di 10 kabupaten/kota untuk terus menjaga kebersihan, kenyamanan, dan peningkatan kawasan wisata.
“Kami bersama 10 kabupaten kota di NTB terus melakukan pembinaan pelatihan kepada Pokdarwis yang ada di beberapa desa wisata di NTB. Kita semua terus berusaha khususnya Pokdarwis kita sebagai garda terdepan mencegah kerusuhan atau ketidaknyamanan bagi wisatawan,” tutupnya. (era)