Mataram (Ekbis NTB)-BTPN Syariah memahami bahwa pendampingan merupakan kunci dalam melayani masyarakat inklusi. Oleh karena itu diperlukan kolaborasi tidak hanya dari BTPN Syariah saja tetapi juga melibatkan pihak eksternal untuk berjalan beriringan dalam mendampingi masyarakat inklusi.
Dimulai pada tahun 2022, BTPN Syariah melalui program Bestee (Berdaya Bersama Sahabat Tepat Indonesia) berkolaborasi dengan Kampus Merdeka dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Melalui program Bestee ini, BTPN Syariah turut melibatkan ribuan mahasiswa dalam mendampingi dan memberikan pelatihan sesuai kebutuhan nasabah. Hal yang sama dilakukan BTPN Syariah tanpa terkecuali di Lombok, NTB.
Kepala Pembiayaan Area Lombok dan Madura, Ulfa Mariyana mengatakan tujuan program pendampingan ini memberikan literasi terkait kewirausahaan guna pengembangan wawasan nasabah, sehingga berdampak pada pengembangan usaha nasabah.
Dalam aktivitasnya, nasabah diberikan materi dan praktik yang tepat sesuai kebutuhan nasabah sehingga mampu mengatasi berbagi kendala dan tantangan dalam mengembangkan usahanya. Selain itu, pendampingan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada nasabah sehingga usaha nasabah lebih mengalami perubahan dan berkelanjutan.
Sementara, mahasiswa yang menjadi fasilitator bertugas mendampingi ibu-ibu nasabah inspiratif secara eksklusif dalam empat sesi, di mana satu sesi berlangsung selama satu jam. Dalam pendampingan eksklusif ini, fasilitator akan mengidentifikasi kebutuhan dari masing-masing nasabah dan memberikan pelatihan sesuai yang diperlukan oleh nasabah tersebut demi memajukan usahanya.
“Ibu Ratikah di Lombok Barat merupakan salah satu nasabah yang mendapatkan pendampingan eksklusif dari mahasiswa melalui program Bestee,” tutur Ulfa, Selasa 21 Mei 2024.
Setelah mendapatkan pendampingan dari program Bestee, kini usaha opak Ibu Ratikah memiliki logo, sehingga kerupuknya lebih bisa dikenal.
Sementara itu, salah satu mahasiswa yang menjadi fasilitator dalam program Bestee, Baiq Zigrina Safitri atau biasa dipanggil Gina bercerita telah memberikan pelatihan kepada 45 nasabah di Lombok, tepatnya Kota Mataram dan Lombok Barat sejak Februari 2024.
Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram ini mengaku tertarik menjadi fasilitator dalam program Bestee BTPN Syariah karena ingin menerapkan ilmu yang didapat dari kampus sekaligus membantu masyarakat inklusi untuk dapat mengembangkan usahanya agar tidak tertinggal oleh zaman.
Salah satu pelatihan yang pernah diberikan oleh Gina kepada ibu nasabah adalah membuatkan logo, merk, dan sticker untuk ditempelkan di produk nasabah, sehingga usaha nasabah terlihat lebih berkualitas.
Menurut Gina, terdapat salah satu nasabah yang senang karena dibantu dibuatkan sticker untuk produknya. Nasabah tersebut mengaku sudah lama ingin membuat sticker untuk produknya, namun tak paham cara merealisasikannya.
Dengan pendampingan Gina melalui program Bestee BTPN Syariah, keinginan nasabah untuk memiliki sticker yang ditempelkan di setiap produknya pun tercapai.
“Dengan pelatihan yang diberikan melalui program Bestee BTPN Syariah, ibu-ibu nasabah pun memiliki potensi untuk membuat usahanya semakin berkembang karena pendampingan merupakan kunci utama bagi masyarakat inklusi,” tutup Gina.(bul/*)