Mataram (EkbisNTB.com) – Pemerintah Kota Mataram menggelar pertemuan tertutup dengan PT. Samota Enduro Gemilang pada, Kamis 30 Mei 2024. Dari hasil pertemuan tersebut, ibukota Provinsi Nusa Tenggara tetap menolak penyelenggaraan MXGP di Sirkuit Selaparang, Kelurahan Rembiga, Kecamatan Selaparang.
Rapat tertutup dipimpin Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, H. Lalu Martawang didampingi Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Miftahurrahman, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Irwan Rahadi, Kepala Satuan Bangsa dan Politik, Zarkasyi, perwakilan Dinas Pariwisata, dan Camat Selaparang, Mulya Hidayat. Sementara, dari PT. SEG dihadiri oleh Project Direct MXGP 2024, Diaz Rahmah Irhani.
Asisten I Setda Kota Mataram, H. Lalu Martawang menegaskan, pertemuan dengan perwakilan PT. Samota Enduro Gemilang berkaitan rencana penyelenggaraan Motorcross Grand Prix (MXGP) 2024 di Sirkuit Selaparang. Akan tetapi, posisi Pemkot Mataram sama seperti disampaikan Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana yakni, tetap menolak penyelenggaraan MXGP. Meskipun mereka telah mengklarifikasi bahwa belum merilis lokasi pelaksanaan. “Tadi, kami sudah sampaikan bahwa Pemkot Mataram memiliki sikap yang sama seperti yang disampaikan Pak Walikota di media beberapa hari lalu,” tegas Martawang.
Setiap penyelenggaraan tidak ingin meninggalkan masalah dan multiplayer efek yang menggulirkan keberdayaan ekonomi rakyat. Pihaknya lanjut Martawang, tidak ingin terbangun kesan bahwa penyelenggaraan yang digelar tidak sukses. Oleh karena itu, siapa pun yang menyelenggarakan harus memastikan segala persiapan dan koordinasi yang lebih baik, supaya mencapai tiga sukses yakni, sukses penyelenggaraan, sukses ekonomi, dan sukses pencitraan. “Mereka sudah klarifikasi semua dirilis mau sowan dulu ke Pemkot Mataram. Sebagai pembantu walikota dan melihat perkembangan. Sikap kami sama seperti disampaikan Pak Wali di media sebelumnya,” ucapnya.
Project Direct MXGP 2024, Diaz Rahmah Irhani menjelaskan, pertemuan dengan Pemkot Mataram untuk mengkoordinasikan penyelenggaraan MXGP tahun 2024 di Sirkuit Selaparang untuk dua seri pada 27-29 Juni dan 6-7 Juli 2024.
Ia mengakui, pertemuan dengan pejabat teras di Lingkup Pemkot Mataram, adalah pertemuan pertama untuk membuka ruang dialog pascapemberitaan di media massa. “Kami ingin mengklarifikasi dan membuka ruang komunikasi juga,” kata Diaz.
Diaz menegaskan, PT. Samota Enduro Gemilang selaku penyelenggara sebenarnya belum merilis secara resmi penyelenggaraan MXGP 2024. Kemungkinan informasi menyebar sampai dimuat di media massa karena postingan di media sosial dari akun Chairman MXGP 2024, Dr. H. Zulkifliemansyah. “Saya rasa karena kebetulan beliau adalah sosok publik di sini, sehingga cuitan tersebut membuat beritanya jadi ramai,” jelasnya.
PT. SEG selaku penyelenggara tetap mengharapkan dukungan dari Pemkot Mataram, untuk penyelenggaraan MXGP 2024. Walaupun disampaikan posisi Pemkot Mataram tetap menolak sesuai disampaikan Walikota Mataram, Dr. H. Mohan Roliskana, tetapi masih ada ruang dialog karena ada miskomunikasi di awal saja, sehingga sama-sama perlu ditindaklanjuti lagi.
Bagaimana dengan residu masalah yang muncul akibat penyelenggaraan MXGP di tahun 2023? Diaz mengatakan, pihaknya akan merekonstruksi kembali permasalahan tersebut. Beberapa masukan seperti menjalin komunikasi dengan Pemprov, Angkasa Pura, dan Pemkot Mataram akan ditindaklanjuti.
Berkaitan dengan persiapan pelaksanaan dengan sisa waktu sebulan dipastikan bisa selesai. Sirkuit atau lintasan balap sudah rampung hanya tinggal merevitalisasi saja.
“Saya kira masih mencukupi waktunya karena lintasannya sudah jadi,” jawabnya.
Opsi memindahkan lokasi penyelenggaraan MXGP apabila tetap ditolak oleh Pemkot Mataram? Pihaknya mencoba membuka opsi di Sirkuit Lantan, Kabupaten Lombok Tengah. Akan tetapi, ia meyakini bahwa Pemkot Mataram terbuka dengan segala bentuk event, meskipun sebelumnya ada miskomunikasi. “Saya optimis bisa dilaksanakan dua seri di Lombok. Dimana, kami membangun komunikasi hari ini,” demikian kata Diaz. (cem)