Mataram (Ekbis NTB) – Pejagal berencana menaikkan harga daging segar, karena naiknya harga sapi.
Ketua Asosiasi Pejagal Kota Mataram, Pastival Rohyadi mengatakan, rencana menaikkan harga daging ini karena melihat kenaikan harga sapi. Terutama sejak memasuki musim haji menuju hari raya kurban, harga sapi di pasaran naik.
“Sudah lama harga daging sapi ndak pernah naik. Di pejagal harga daging kelas satu tetap saja Rp120 ribu perkilo,” katanya.
Jikapun harga daging mencapai Rp135 ribu perkilo, itu kenaikan harga daging terjadi di pasar tradisional.
“Tapi kita masih mempertimbangkan lagi, kalau harga daging di jagal naik, pembelinya kurang,” tambahnya.
Pastival menambahkan, pengiriman sapi ke luar daerah, apalagi dalam jumlah besar akan sangat mempengaruhi ketersediaan ternak potong di dalam daerah. hal ini juga berpotensi memicu kenaikan harga sapi dan harga daging di dalam daerah. kendati pengiriman sapi ke luar daerah ini sifatnya temporary. Hanya intens saat menjelang bulan haji. Untuk kebutuhan sapi kurban.
Namun pengiriman sapi potong ke luar daerah ini menurutnya sangat wajar. Karena dapat meningkatkan harga jual sapi NTB.
Ditambahkannya, karena banyaknya pengiriman sapi ke luar daerah, tambah Pastival, pejagal melirik sapi-sapi betina untuk dipotong. Tetapi, sapi betina yang kategorinya sudah tidak produktif lagi untuk bunting.
“Sekarang sapi pejantan berkurang, sehingga kita cari juga sapi betina untuk potong. Walaupun sebenarnya tidak boleh motong sapi betina. Tapi yang dipotong yang sudah tidak bisa lagi bunting,” tandasnya.(bul)