Mataram (Ekbis NTB) – Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Provinsi NTB mengharapkan Pertashop (Pertamina Shop) dilibatkan untuk menyalurkan BBM subsidi, Pertalite agar semakin tepat sasaran penerimanya.
Pertashop atau outlet penjualan Pertamina berskala tertentu yang dipersiapkan untuk melayani kebutuhan konsumen BBM non subsidi, LPG non subsidi, dan produk ritel Pertamina lainnya dengan mengutamakan lokasi pelayanannya di desa, termasuk di kota.
Menurut Ketua Hiswana Migas Provinsi NTB, Priatna Riadi, keberadaan Pertashop yang menjangkau hingga ke desa-desa untuk menyalurkan BBM dirasa sangat efektif untuk menyalurkan BBM subsidi yang lebih tepat sasaran.
“Karena Pertahsop ini lebih banyak di desa-desa, bagus juga kalau diberikan tugas untuk menyalurkan BBM subsidi tepat sasaran penerimanya. SPBU-SPBU rasanya ndak terganggu,” kata Priatna Riadi ditemui di Kantor Hiswana Migas NTB di Jalan Bung Hatta, Mataram, Kamis 16 Mei 2024.
Saat ini Pertashop hanya diberikan tugas untuk menyalurkan BBM non subsidi, terutama Pertamax. Informasinya, sejumlah Pertashop sudah tutup, karena hanya menjual BBM non subsidi. Berdasarkan analisa usahanya, agar Pertahsop ini tetap eksis, minimal dalam sehari bisa menjual 500 liter BBM. Dibawah itu, menurutnya berat pendapatannya mengimbangi biaya operasional.
“Karena minimal ada dua opetaror. Kalau masih omzetnya hanya 200 liter perhari, ndak nutup. Harus diatas 500 liter baru bisa jalan. Karena itu, ndak apa-apa Pertashop ini diberikan tugas menyalurkan Pertalite supaya yang tutup-tutup ini juga bisa hidup kembali,” tambahnya.
Apalagi dengan investasi awal minimal Rp250 juta untuk pembelian mesin dan box. Belum termasuk lahan yang digunakan untuk membangun mini SPBU ini.(bul)