26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiPemda Lombok Barat Sarasehan & Tatap Muka dengan Pelaku UMKM Batu Bata...

Pemda Lombok Barat Sarasehan & Tatap Muka dengan Pelaku UMKM Batu Bata Merah Binaan BSI

Lombok Barat (ekbisntb.com) — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Barat bersama Bank Syariah Indonesia (BSI) Area Denpasar menyelenggarakan Sarasehan dan Tatap Muka dengan para pelaku UMKM Industri Batu Bata Merah pada Rabu, 10 Desember 2025, di dua lokasi, yakni Sekotong dan Pantai Cemara.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, perbankan syariah, dan pelaku usaha lokal, serta mendorong penguatan ekonomi kerakyatan melalui akses permodalan, pendampingan usaha, dan perluasan pasar.

Dalam sarasehan ini, Bupati Lombok Barat diwakili Kadis Perindustrian Lalu Agha Farabi, Kadis Diskop UKM Baiq Mustika Dwi Andrini, serta Kadis DKP Rizki Bani Adam. Dalam kesempatan itu ditegaskan komitmen Pemkab Lobar untuk memfasilitasi kebutuhan UMKM, khususnya pelaku industri batu bata merah yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi lokal di sejumlah kecamatan.

- Iklan -

Fokus penguatan diarahkan pada akses pembiayaan syariah yang sesuai kebutuhan produksi dan siklus usaha, pendampingan teknis terkait efisiensi proses pembakaran, kualitas produk, dan standar lingkungan, digitalisasi pemasaran untuk memperluas jaringan penjualan, serta penguatan kelembagaan kelompok dan koperasi guna memperbaiki posisi tawar dan stabilitas pasokan bahan baku.

Sementara itu, L. Muhammad Furqon, Area Manager Mikro & Pawning BSI Area Denpasar selaku perwakilan BSI, menyampaikan dukungan berkelanjutan melalui program pembiayaan mikro syariah, literasi keuangan, serta klinik usaha rutin.

“Kami hadir tidak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga pendampingan terintegrasi agar UMKM naik kelas dengan praktik usaha yang berkelanjutan,” ujarnya.

Pada sesi tatap muka di Sekotong, aspirasi dan solusi mengemuka dalam dialog terbuka mengenai ketersediaan bahan baku tanah liat, peningkatan mutu produk, dan kebutuhan alat produksi yang lebih efisien.

Sementara di Pantai Cemara, diskusi menitikberatkan pada akses pembiayaan KUR untuk nelayan tangkapan dan para pelaku usaha kuliner di sekitar Pantai Cemara.

Khusus usaha batu bata merah, pelaku UMKM menyampaikan sejumlah aspirasi, antara lain kemudahan perizinan usaha dan sertifikasi produk, bantuan alat produksi (misal mesin cetak/press) dan perbaikan tungku pembakaran, pelatihan manajemen usaha dan pencatatan keuangan, serta skema pembiayaan yang fleksibel sesuai musim produksi.

Pemkab Lobar bersama BSI selanjutnya mengumumkan langkah tindak lanjut berupa klinik usaha bulanan, bimbingan teknis (bimtek) peningkatan kualitas, serta pendaftaran batch pertama untuk program pembiayaan mikro syariah yang dikombinasikan dengan pendampingan bisnis.

Menjaga Keberlanjutan dan Lingkungan

Kegiatan ini juga menyoroti pentingnya praktik produksi yang ramah lingkungan, termasuk pengelolaan limbah dan pengurangan emisi dari proses pembakaran. Pemkab mendorong penerapan teknologi sederhana yang hemat bahan bakar dan mengurangi dampak lingkungan, seraya membuka peluang kolaborasi dengan perguruan tinggi atau lembaga riset untuk riset terapan peningkatan efisiensi.

Melalui sarasehan ini, diharapkan tercipta ekosistem UMKM yang tangguh dengan akses permodalan, pendampingan, dan pasar; kualitas produk batu bata merah yang semakin baik dan memenuhi standar konstruksi; keterhubungan rantai nilai dari hulu (bahan baku) hingga hilir (distribusi); serta pertumbuhan inklusif yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat Lombok Barat.

UMKM batu bata merah binaan BSI merupakan bagian dari program pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang berfokus pada peningkatan kapasitas produksi, literasi keuangan syariah, dan akses pasar. Program ini mengedepankan prinsip syariah, berkelanjutan, dan inklusif, sejalan dengan kebutuhan pelaku usaha lokal. (r)

Artikel Yang Relevan

Iklan












Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut