Dompu (Ekbis NTB) – Harga kopi Robusta Tambora mengalami tren positif sejak 2023 lalu. Perbaikan kualitas harga ini tidak lepas dari dampak dari tata niaga kopi yang didorong pemerintah sebelum – sebelumnya. Sebelum 2023, harga biji kopi Robusta Tambora maksimal Rp28 ribu per kg, tapi mulai 2023 menyentuh Rp50 ribu per kg.
Hal itu diungkapkan pengusaha kopi di Dompu, Muhdar kepada Ekbis NTB, Senin 22 April 2024. Diungkapkan pemilik Ory Coffee ini, perbaikan tata niaga kopi membuat kopi Robusta Tambora banyak dicari pecinta kopi dari luar NTB, sehingga harga kopi dalam daerah terus meningkat.
“Musim panen kopi tahun (2023) kemarin, petani kopi Tambora mendapatkan keuntungan yang luar biasa. Harga kopi robusta asalan (kopi rakyat) start di harga Rp34 ribu per kg sampai hampir menyentuh angka Rp50 ribu di tingkat petani,” ungkap Muhdar.
Diakui Muhdar, harga biji kopi saat ini di tingkat petani antara Rp60 ribu hingga Rp70 ribu, karena saat ini belum memasuki musim panen kopi, sehingga harga cenderung tinggi. Masa panen kopi diperkirakan pada Juli hingga September 2024. “Kalau sudah masuk musim panen, harga kemungkinan akan stabil seperti tahun sebelumnya,” ungkapnya.
Arie Priono, pengusaha kopi Tambora juga mengungkapkan hal serupa. Saat ini harga biji kopi Tambora di pasaran cukup tinggi sampai Rp80 ribu per kg. Itupun stoknya sangat terbatas. Kondisi ini yang menyebabkan harga terus meningkat. “Sekarang di pasar harga biji kopi sampai Rp80 ribu per kg,” katanya.
Sebelumnya, petani kopi di lereng Tambora menyebutkan perbaikan harga kopi saat ini belum banyak dinikmati petani, karena banyak petani kopi Tambora terlilit sistem ijon kopi dan kebun kopinya digadai. Akibatnya, harga kopi yang stabil justru dinikmati pemilik uang yang memegang kebun kopi.
Yang merasakan manfaat dari stabilnya harga kopi saat ini hanya petani kopi yang benar – benar fokus berkebun. Petani kopi ini benar – benar merawat kopinya dengan perawatan intensif, kebun kopinya dipagar untuk menghindari hama atau serangan ternak sapi yang dilepas liar warga. Serta mereka yang mengoptimalkan kebun kopi juga untuk tanaman lain seperti untuk tanaman cengkeh, durian, alpukat, pisang, dan duku yang bisa dipanen di luar masa panen kopi untuk kebutuhan hari – hari. (ula)