26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiBankir di NTB Dukung Terobosan Menkeu Purbaya Mendorong Penurunan Suku Bunga Bank

Bankir di NTB Dukung Terobosan Menkeu Purbaya Mendorong Penurunan Suku Bunga Bank

Lombok (ekbisntb.com) – banker merespon positif gebrakan Menteri Keuangan, Purbaya Yudi Sadewa untuk mendorong penurunan suku bunga bank. Kalangan bankir pun merespon sangat positif hal itu.

Diketahui, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mendorong Bank Indonesia (BI) untuk segera menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate ke level yang lebih rendah, yakni 3,5%, dari posisi saat ini 4,75%.

- Iklan -

Langkah itu, menurutnya, akan menjadi kunci memperkuat daya saing ekonomi nasional dan menurunkan beban bunga pinjaman dunia usaha.

Bankir dari NTB, Direktur Utama Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) Dinar Ashri (Bank Dinar), Mustaen menilai kebijakan Menkeu Purbaya yang dimulai dengan menggelontorkan dana triliunan rupiah ke sistem ekonomi nasional merupakan langkah positif yang akan menumbuhkan optimisme pelaku usaha. Ia menilai kebijakan ini, bersama dengan dorongan turunnya suku bunga Bank Indonesia dan tingkat bunga LPS, menjadi kombinasi yang dapat memicu kebangkitan ekonomi nasional.

Menurut Mustaen, meskipun dana tersebut tidak langsung mengalir ke lembaga perbankan syariah seperti BPRS, dampaknya tetap signifikan terhadap iklim usaha dan daya beli masyarakat.

“Kami melihat ini langkah yang sangat bagus karena uang itu masuk ke sistem ekonomi. Walaupun tidak langsung ke kami, paling tidak ekonomi Indonesia bisa bangkit. Orang-orang bisa mengakses modal, dunia usaha akan lebih giat, dan rasa optimisme meningkat,” ujar Mustaen, di Mataram, Rabu 22 Oktober 2025.

Ia menjelaskan, penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia, diikuti dengan penurunan bunga LPS dan masuknya dana pemerintah ke sistem ekonomi, merupakan sinyal kuat untuk mendorong pergerakan bisnis. Dengan meningkatnya semangat berusaha, daya serap tenaga kerja akan bertambah, dan kemampuan masyarakat dalam memenuhi kewajiban keuangan juga meningkat.

“Ketika masyarakat punya optimisme dan mau berusaha, maka ekonomi akan bergerak. Pemerintah juga akan diuntungkan karena penerimaan meningkat. Tak heran kalau pasar saham merespons positif,” tambahnya.

Sebaliknya, Mustaen mengatakan, tidak khawatir dengan dana murah dari perbankan nasional, terutama bank pemerintah nantinya akan menggerus pasar lembaga keuangan mikro seperti BPRS.

Ia justru menilai hal itu tidak menjadi ancaman. Ia meyakini BPRS memiliki segmen pasar tersendiri yang tidak akan mudah terpengaruh oleh kebijakan tersebut.

“Kami sangat yakin BPRS tetap punya pangsa pasar sendiri. Bahkan di lapangan, Bank Dinar sendiri jarang sekali bersinggungan dengan bank umum. Kami tidak bersaing langsung, karena layanan dan target pasar kami berbeda,” tegasnya.

Lebih lanjut, Mustaen menekankan bahwa kekuatan BPRS bukan hanya pada pembiayaan, tetapi juga pada pelayanan cepat dan kedekatan emosional dengan nasabah. Menurutnya, masyarakat kini tidak hanya mencari sumber dana, tetapi juga kualitas layanan yang tanggap dan personal.

“Kecepatan pelayanan dan kualitas servis itu juga penting. Bukan hanya masyarakat butuh dana, tapi mereka juga butuh dilayani dengan cepat dan nyaman,” demikian Mustaen. (bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan












Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut