Lombok (ekbisntb.com) –


Pemda Kabupaten Lombok Utara (KLU) berencana untuk membangun Laboratorium Uji Mutu Beton milik daerah. Kehadiran lembaga ini ke depannya tidak hanya menambah Pendapatan Asli Daerah, tetapi juga memfasilitasi efisiensi dan efektifitas pengujian serta kualitas konstruksi baik bangunan maupun jalan di Kabupaten Lombok Utara.
Keberadaan Laboratorium Uji Mutu Beton/Aspal ini dibenarkan oleh Anggota DPRD Lombok Utara, Ardianto, SH.
Ia menyebut, proyeksi anggaran pemerintah tahun 2026 mendatang akan fokus pada sejumlah kegiatan baik yang bersifat aspiratif maupun kewajiban rekonstruksi pemerintah.
“Tahun 2026 mendatang, setidaknya ada 8 kegiatan yang menjadi prioritas pemerintah,” katanya, Senin (29/9/2025).
Diantara kedelapan kegiatan prioritas tersebut meliputi, pembangunan Gapura Batas Wilayah KLU – Kabupaten lain di 3 titik, yakni Malaka, Pusuk (Menggala) dan Sambik Elen. Kemudian, laboratorium Uji Mutu Beton, kantor OPD pemerintah daerah, pembangunan RSUD Tipe D KLU di Bayan, gedung Youth Center, serta fasilitas yang mendukung pelayanan publik lainnya.
Sementara berkenaan dengan Pendopo Kantor Bupati, politisi Partai Demokrat Lombok Utara ini menegaskan, belum masuk dalam rencana. Kendati fasilitas bagi Kepala dan Wakil Kepala Daerah tersebut dibutuhkan, namun Pemda masih harus selektif merancang penganggaran yang menyentuh kebutuhan publik.
“Pada APBD Perubahan ini atau pun di tahun 2026, Pendopo Bupati dan Wabup belum akan kita bahas. Kemampuan keuangan daerah kita belum memungkinkan untuk itu,” tegasnya.
Dalam menunjang pelaksanaan dan pengawasan kualitas konstruksi, Pemda merancang untuk membangun Laboratorium Uji Mutu Beton.
Hal ini juga dibenarkan oleh Anggota Badan Anggaran Fraksi PKN, Zakaria Abdillah, menguatkan bahwa dalam rapat pembahasan KUA PPAS RAPBD 2026, dirinya bersikeras Lab Uji Mutu Beton agar dimasukkan ke dalam prioritas program daerah.
Ia memandang, bangunan ini tidak hanya pelengkap bagi dinas terkait, namun memfasilitasi berbagai pengujian terhadap beton dan bahan pembuatnya untuk memastikan kekuatan, kualitas, dan kesesuaian dengan standar yang berlaku.
“Bangunan Lab Uji ini sangat kita butuhkan. Daripada melakukan uji di luar daerah, mengapa tidak dialokasikan oleh APBD saja,” katanya.
Secara politis, dirinya mendukung rencana program ini. Begitu pun dengan beberapa skala prioritas program lain yang sudah dibahas oleh DPRD dan eksekutif.
Sementara, Wakil Ketua Komisi III, M. Indra Darmaji Hasmar, ST., menyatakan dirinya sudah menyarankan pemerintah untuk membuat usulan anggaran Laboratorium Uji Mutu Beton.
Kehadiran lembaga ini akan ikut menjaga marwah kualitas pembangunan di Lombok Utara.”Kita minta instansi teknis untuk menyiapkan SDM pendukungnya tersedia, seperti tenaga ahli bersertifikat. Ini penting untuk memastikan Laboratorium bisa efektif melayani masyarakat setelah dibangun,” ujarnya.
Mantan Konsultan ini mengakui, setiap kegiatan infrastruktur baik gedung, jalan maupun jembatan, harus melewati Uji Lab. Begitupun dengan kualitas material Galian C yang digunakan oleh pihak ketiga.
Laboratorium uji mutu beton memfasilitasi proses pengujian mutu fisik, meliputi analisis agregat, karakterisasi semen, desain campuran beton (mix design), pengujian beton segar (slump test), hingga pengujian sifat mekanik beton yang sudah mengeras seperti uji kuat tekan.
“Dalam RAB kegiatan, anggaran uji mutu ini sudah disiapkan. Artinya, daerah juga mendapat PAD yang sah dari item anggaran tersebut,” tandasnya. (ari)