spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBisnisHati-hati Salah Klik! PPATK Ingatkan Masyarakat soal Penipuan Online dan Rekening Bobol

Hati-hati Salah Klik! PPATK Ingatkan Masyarakat soal Penipuan Online dan Rekening Bobol

Lombok (ekbisntb.com) – Perkembangan teknologi keuangan dan media sosial membawa kemudahan dalam bertransaksi, namun sekaligus membuka celah baru bagi kejahatan siber. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati saat menggunakan internet banking maupun menerima tautan yang tidak jelas sumbernya.


Direktur Pengawasan Kepatuhan PBJ PPATK, Sri Bagus Arosyid menyampaikan bahwa banyak kasus penipuan terjadi akibat kelalaian pengguna ketika berselancar di media sosial atau mengakses pesan elektronik.
“Ada yang hanya salah klik tautan terkait pembaruan data kependudukan, undangan pernikahan, bahkan paket kiriman, lalu tanpa sadar rekeningnya dibobol,” ujarnya.

- Iklan -


Ia menjelaskan, kejahatan semacam ini memanfaatkan kelengahan pengguna. Tautan atau pesan yang tampak resmi kerap menjadi pintu masuk bagi pelaku untuk mengambil alih data pribadi, termasuk akun perbankan.


“Di satu sisi, mobile banking sangat memudahkan kita. Tidak perlu lagi ke teller atau ATM untuk bertransaksi, cukup lewat ponsel. Tapi risiko itu nyata, dan masyarakat harus memahami ancamannya,” katanya.


PPATK juga menyoroti maraknya penipuan berkedok investasi dengan janji imbal hasil fantastis. Modusnya hampir sama: pelaku menawarkan keuntungan tidak wajar, misalnya bunga puluhan juta rupiah per bulan untuk modal Rp1 miliar.


“Padahal uang yang seolah-olah menjadi keuntungan itu sebenarnya diambil dari dana korban sendiri. Setelah tidak ada dana baru, pelaku kabur. Ujungnya penggelapan,” jelasnya.


Untuk meminimalkan risiko, PPATK menyarankan agar rekening utama atau tabungan besar tidak dihubungkan langsung dengan layanan internet banking. Sebaiknya gunakan rekening terpisah khusus untuk kebutuhan transaksi harian. Selain itu, masyarakat diminta lebih bijak saat menerima tawaran investasi maupun pesan yang mencurigakan.


“Harus logis dalam berpikir. Tidak ada investasi dengan bunga sangat tinggi yang masuk akal. Jangan mudah tergoda iming-iming keuntungan besar. Waspada juga dalam bermedsos: jangan sembarang klik tautan,” tegasnya.


PPATK berharap masyarakat lebih waspada di tengah pesatnya inovasi digital. Literasi keuangan dan pemahaman mengenai risiko penipuan harus terus ditingkatkan agar tabungan dan data pribadi tetap aman dari kejahatan siber.(bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan












Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut