Proyek Ratusan Miliar Diharapkan Pacu Kebangkitan Fiskal Lotim

0
29

Lombok (ekbisntb.com) –

Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Timur (Lotim) menghadapi tantangan dalam membangkitkan kondisi fiskal daerah yang masih terbatas dan sangat bergantung pada transfer pusat.

Untuk mengatasi hal ini, pelaksanaan proyek-proyek pembangunan yang nilainya mencapai ratusan miliar rupiah diharapkan dapat menjadi pengungkit ekonomi lokal.

Ketua Komisi IV DPRD Lotim, H. Lalu Hasan Rahman, atau yang akrab disapa Mamiq Man, menekankan pentingnya agar manfaat dari proyek-proyek tersebut dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dan perekonomian Lotim.

Ia berharap agar rekanan lokal dapat lebih banyak berpartisipasi dan memenangkan tender.“Kita berharap semua kegiatan proyek pembangunan di Lotim ini bisa bangkitkan fiskal daerah. Saat tender-tender proyek diharapkan banyak diikuti dan dimenangkan oleh rekanan lokal,” ujar Mamiq Man, yang juga merupakan Ketua DPD II Partai Golkar Lotim ini.

Tidak hanya untuk kontraktor lokal, Mamiq Man juga menyoroti pentingnya peredaran uang proyek tetap berada di Lotim.

Terhadap rekanan dari luar daerah, ia mengharapkan mereka membuka kantor operasional dan melakukan seluruh kegiatan belanjanya di wilayah Kabupaten Lotim, termasuk menggunakan bahan-bahan yang disediakan oleh masyarakat setempat.

“Contoh menjadi pemenang tender sapi, pemenangnya dari Lombok Tengah (Loteng), kita minta beli sapinya di Lotim,” jelasnya.

Hal ini untuk mencegah kebocoran ekonomi dimana pemenang tender justru melakukan pembelian barang dari luar daerah.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Lotim, Lalu Kurnia Darmawan, menyampaikan proses tender yang dilakukan oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) telah berjalan sesuai dengan regulasi yang berlaku, yaitu Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 (yang diperbarui menjadi Perpres 46 Tahun 2025) tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah serta Peraturan LKPP.

“Kami tidak berani melanggar regulasi. Karena itu sebagai acuan,” tegas Lalu Kurnia saat dikonfirmasi secara terpisah di ruang kerjanya, Selasa, 9 September 2025.

Meski sistem tender bersifat terbuka dan dapat diakses oleh siapapun melalui sistem LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik), pihaknya sepakat dan mendorong agar pemenang proyek memilih untuk membeli material seperti batu, kerikil, dan kebutuhan lainnya yang berasal dari Lotim.

Lalu Kurnia juga melaporkan perkembangan proses tender di Lotim. Dari total 55 paket pekerjaan, 45 paket telah terkontrak, lima paket masih dalam masa sanggah, dan lima paket lainnya masih dalam proses lelang.

“Deadline sebelumnya 22 Juli, dan sudah tuntas. Lalu diperpanjang hingga 29 Agustus dan sekarang sudah clear. Semua sudah dikerjakan dengan prinsip kecepatan dan ketepatan,” paparnya.

Dengan sistem pengadaan barang/jasa yang terbuka ini, diharapkan tidak ada lagi pembatasan dan seluruh proses berjalan transparan. Lalu Kurnia Darmawan menaruh harapan sama, para pemenang tender untuk dapat berkontribusi langsung dalam memutar roda perekonomian Lotim. (rus)