26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiWabup KSB Sebut Kolaborasi Kunci Percepatan Penurunan Stunting

Wabup KSB Sebut Kolaborasi Kunci Percepatan Penurunan Stunting

Taliwang (ekbisntb.com) – Wakil Bupati Sumbawa Barat, Hj. Hanipah menegaskan dalam kegiatan percepatan penurunan stunting harus menjadi tanggung jawab kolektif lintas sektor pada setiap tingkatan pemerintahan. Termasuk juga melibatkan masyarakat di dalamnya.

“Penting kolaborasi lintas sektor. Camat, lurah, kepala desa, kader posyandu, serta Tim Pendamping Keluarga (TPK) harus aktif sampai di tingkat lapangan,” tegas Wabup dalam sambutannya saat membuka rapat koordonasi ke-2 Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten, Rabu 20 Agustus 2025.

- Iklan -

Dengan keterlibatan semua pihak, menurut Wabup setiap persoalan dalam penanganan stunting akan segera terdeteksi. Dan pada praktiknya, cara itu bisa diterapkan dalam pemantuan setiap balita dan ibu hamil. Tujuannya agar validitas data benar-benar akurat untuk bahan rujukan upaya aksi pencegahan.

“Data juga tetap harus diambil dari Puskesmas dan hasil penimbangan (anak) oleh tenaga kesehatan, termasuk pendataan bagi pendatang dan calon pengantin,” paparnya.

Masih dalam pidatonya, Wabup tak lupa mengingatkan forum agar tetap memaksimalkan penerapan 4 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di masyarakat. Dan untuk itu Wabup mendorong agar gerakan Jumat Bersih terus diperkuat sehingga ke depan dapat menjadi kebiasaan hidup masyarakat KSB. “Terutama di kawasan perkotaan Taliwang yang padat. Gerakan Jumat Bersih harus dilaksanakan secara rutin,” tandasnya.

Dalam rapat itu, Wabup juga meninjau langsung laporan terbaru mengenai progres penanganan stunting kabupaten. Kepala Dinas DP2KBP3A Agus Purnawan dalam laporannya menyampaikan perkembangan data EPPGM yang menunjukkan tren penurunan stunting di KSB. Di mana angka prevalensi turun dari 18,7 persen pada 2017 menjadi 7,3 persen pada Desember 2024, dan tercatat 7,10 persen pada Februari 2025 atau setara 761 balita.

Di akhir rakor forum menyepakati fokus percepatan di desa dan kelurahan yang masih ditemukan kasus stunting. Diantaranya di Desa Batu Putih, Lamunga, Banjar, Sermong, Meraran, Loka, Dalam, Temekan, Telaga Bertong, dan Sampir. Sementara untuk wilayah tanpa kasus seperti Kelurahan Menala dan Kuang tetap diminta untuk mempertahankan statusnya. “Selalu diingat kolaborasi lintas sektor dan dukungan penuh masyarakat, pemerintah optimistis tren penurunan stunting akan terjaga hingga akhir tahun,” tutup Wabup. (bug)

Artikel Yang Relevan

Iklan












Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut