26.5 C
Mataram
BerandaBisnisBanyak Masalah Lingkungan, Inisiasi Ciptakan Produk Pembersih

Banyak Masalah Lingkungan, Inisiasi Ciptakan Produk Pembersih

Lombok (ekbisntb.com) – Semakin banyaknya permasalahan lingkungan akibat penggunaan sumber daya yang kurang bijak dan pengelolaan limbah yang masih belum dapat teratasi dengan baik menjadi dasar bagi Nurliana Novita Dewi, Pendiri dan Ketua Kelompok Renjana, Owner Eco Shine menciptakan produk pembersih ramah lingkungan.

Dalam Program Suara Pemuda Berkarya (Spada) RRI Pro 2 Mataram yang merupakan kolaborasi dengan Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Provinsi NTB, Lia – sapaan akrabnya menyebut banyaknya permasalahan lingkungan akibat penggunaan sumber daya yang kurang bijak. Termasuk, pengelolaan limbah yang masih belum dapat teratasi dengan baik.

- Iklan -

Menurutnya, produk pembersih ramah lingkungan hadir sebagai solusi untuk setiap kalangan. Penggunaan produk-produk ramah lingkungan dinilai lebih bijak untuk kelestarian ekosistem dan lingkungan. Air limbah cucian rumah tangga tak lagi mengandung bahan kimia sintetis yang lebih berbahaya dibandingkan kandungan yang ada pada produk pembersih ramah lingkungan.

‘’ Hal ini bertujuan untuk mengurangi sampah plastik, terutama sampah sachet yang jarang diolah kembali dan selalu berujung di TPA. Konsep ini lahir dari rasa tanggungjawab bersama dalam menjaga kelestarian bumi,’’ ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis, 14 Agustus 2025.

Alumni Universitas Mataram 2019 ini, ingin semua lebih peduli dan merasa bertanggung jawab terhadap tempat tinggal sendiri. Apalagi ada ratusan juta ton tumpukan sampah di TPA dan .tidak mungkin bisa dikelola secara keseluruhan. ‘’Tapi setidaknya kita bisa mengurangi limbah yang kita buang juga lebih bijak dalam menggunakan sumber daya yang ada,” harapnya.

Lia juga mengajak masyarakat sekitar tempat tinggalnya dalam proses produksi, baik ibu-ibu rumah tangga maupun anak muda dari latar belakang pendidikan dan ekonomi yang berbeda diberikan kesempatan yang sama untuk belajar dan tumbuh bersama.

“Kita semua sama. Tidak ada yang tidak bisa kita lakukan selama kita punya keinginan untuk belajar. Ini juga kesempatan kita untuk membuktikan bahwa untuk tumbuh dan maju tidak selalu diukur dari tinggi rendahnya status sosial, pendidikan, maupun ekonomi. Rasa percaya diri dan mau belajar adalah bekal yang cukup untuk memulai,” terangnya.

Selain produksi rutin, Lia juga aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan, menjelaskan dampak dari pembuangan sampah dan air limbah, dan juga cara memilah sampah dari rumah.

Lia juga menyoroti tantangan pengenalan dan pemasaran di desa, terutama minimnya pengetahuan tentang lingkungan dan juga pola hidup yang sudah terbiasa menggunakan produk yang mengandung bahan kimia sintetis. Namun, Ia percaya bahwa pendekatan yang tepat dan komunikasi rutin yang sedang dilakukan akan menghasilkan titik terang dan perlahan akan mengubah pola kebiasaan masyarakat. (ham)

Artikel Yang Relevan

Iklan












Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut