Jakarta (ekbisntb.com) – Tim penari kolosal NTB telah mengikuti sesi gladi kotor, Rabu, 13 Agustus 2025 dan gladi bersih di Istana Merdeka, Kamis, 14 Agustus 2025. Dalam latihan tersebut, tim NTB tampil dengan personel lengkap, mempersiapkan diri untuk tampil pada peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.

Gladi melibatkan seluruh rangkaian upacara kenegaraan, mulai dari pasukan Paskibraka, personel TNI-Polri, unit musik, hingga para penari kolosal. Sebanyak 218 penari dari NTB akan mendapat kesempatan tampil selama tujuh menit di panggung utama Istana Merdeka pada penurunan Bendera Pusaka, Minggu, 17 Agustus 2025 petang.

Pertunjukan tersebut akan diiringi gendang beleq yang dimainkan oleh 50 penabuh. Konsep tarian kolosal memadukan tiga budaya utama NTB, yakni Sasak, Samawa, dan Mbojo yang merupakan simbol kekayaan dan persatuan daerah.
Pada Kamis 14 Agustus 2025, sebanyak 218 personel tim kesenian dari NTB berhasil menampilkan pertunjukan sempurna dalam sesi gladi bersih di Istana Merdeka Jakarta.
Pertunjukan ini merupakan bagian dari persiapan akhir sebelum mereka tampil pada puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia pada 17 Agustus mendatang.
Tarian kolosal bertajuk “Tembolak Beak” yang dikomandoi Suryadi Mulawarman, S.Sn, M.M., Kepala Taman Budaya Provinsi NTB ini berhasil memukau seluruh pihak yang hadir. Gerakan yang apik dan sinkronisasi yang luar biasa membuat penampilan mereka tidak mendapatkan satu pun koreksi dari Liaison Officer (LO) yang bertugas.
Keberhasilan ini menjadi bukti kerja keras tim NTB selama latihan yang telah dimulai sejak gladi kotor pada Rabu, 13 Agustus. Tarian “Tembolak Beak” dijadwalkan tampil pada momen krusial, yakni saat penurunan bendera Merah Putih. Tarian ini adalah representasi kekayaan budaya NTB, yang menyatukan ragam suku dalam sebuah pertunjukan yang tentunya membawa harum nama NTB untuk Indonesia.
Berbagai tarian tradisional ditampilkan, mulai dari Tembolak, Gendang Beleq, Rudat, Rumpu, Lope, hingga atraksi ketangkasan peresean. Salah satu momen yang paling berkesan adalah ketika para penari mengenakan kostum Garuda sambil membacakan Sajak Indonesia Merdeka, sebuah pemandangan yang membuat merinding dan penuh haru.
Sebelum tim NTB, panggung juga dimeriahkan oleh penampilan memukau dari daerah lain, gladi bersih ini diawali dengan Tarian Panen Padi dari DKI Jakarta, lalu dilanjutkan dengan Tarian Pedang Belati dari Sulawesi Tengah.
Rangkaian pertunjukan budaya ini akan ditutup dengan penampilan penyanyi legendaris, Ruth Sahanaya. Kehadiran tarian kolosal dari NTB di Istana Merdeka ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi masyarakat NTB, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa keberagaman budaya daerah adalah kekuatan utama dalam merayakan kemerdekaan bangsa, Indonesia Raya.
Sebelumnya, Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal melepas tim penari NTB yang akan tampil pada penurunan Bendera Merah Putih di Istana Merdeka Jakarta, 17 Agustus 2025 mendatang di Kantor Gubernur NTB, Selasa, 12 Agustus 2025. Didampingi Penjabat (Pj) Sekda NTB H. Lalu Moh. Faozal, S.Sos., M.Si., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB H. Abdul Aziz, SH., MH., Kepala Dinas Pariwisata NTB Ahmad Nur Aulia dan Kepala Biro Umum Setda NTB Muhammad Riadi, Gubernur berpesan agar seluruh tim tampil maksimal dan memberikan kesan positif.
‘’Sekali lagi. Agar kalian menampilkan yang terbaik. Tampilkan tarian yang powerful. Kalau kalian menampilkan tarian itu dengan antusias dan semangat, power-nya akan terasa di penonton. Kalau kalian menampilkan ogah-ogahan dan akan berasa di penonton juga,’’ ujarnya mengingatkan.
Gubernur mengakui, jika keberangkatan 210 rombongan yang terdiri dari penari, pelatih dan ofisial ini merupakan sumbangan dana dari berbagai pihak. Menurutnya, tim dari NTB hanya diberikan waktu selama 10 hari untuk mempersiapkan diri, sementara dari daerah lain di Indonesia sudah mempersiapkan diri selama dua bulan.
Meski dihadapkan dengan keterbatasan anggaran, Gubernur meminta Kepala Taman Budaya NTB Lalu Suryadi Mulawarman untuk tidak memikirkan masalah uang atau dana keberangkatan tim ke Istana Merdeka Jakarta. Dalam hal ini, Lalu Suryadi sebagai Koreografer dan Sutradara diminta mempersiapkan tim agar bisa tampil maksimal di Istana Merdeka. (ham)
.