Lombok (ekbisntb.com) – Budidaya tembakau dinilai masih menggiurkan. Hal ini karena harga harga tembakau masih sangat menguntungkan bagi petani. Tahun lalu sempat tembus Rp 75 ribu per kilogram krosok. Harga itu termahal sepanjang sejarah.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Lotim, Mirza Shopian kepada Ekbis NTB, Rabu 6 Agustus 2025 menjelaskan untuk musim tanam tahun ini sudah mulai dilakukan petani. Beberapa waktu lalu sudah bertemu dengan pimpinan perusahaan mitra petani tembakau.

Saat harga mahal seperti tahun lalu diakui cukup menyenangkan bagi petani. Akan tetapi tidak bagi pengusaha. Pengusaha berharap harganya di tengah-tengah. “Biar sama sama menguntungkan,” ucapnya.
Jumlah pengusaha tembakau mitra petani saat ini terlapor ke Dinas Pertanian Lotim sebanyak 30. Jumlah ini terus bertambah. Namun ada juga yang tidak lagi membeli di Lotim, karena harga tembakau Lombok disebut cukup gila.
Mengenai penjualan tahun ini katanya tergantung juga permintaan dari Jawa. Soal harga, perusahaan dengan petani mitra yang menentukan. Masing-masing perusahaan beda beda tergantung grade.
Selanjutnya dikatakan Mirza, saat ini yang dikhawatirkan oleh petani tembakau adalah kondisi cuaca ekstrem. Hujan yang tiba tiba mengguyur membuat petani ketar ketir. Kondisi cuaca saat ini masih kerap terjadi mendung.
Dinas Pertanian Lotim sudah mengantisipasi dengan memberikan imbauan kepada seluruh petani agar membuat bedengan yang lebih tinggi. Hal ini guna menjaga tembakau tetap kering. Tidak terendam air yang bisa menyebabkan tanaman tembakau mati.
Hal ini pernah terjadi beberapa tahun lalu. Para petani diminta agar lebih waspada dan mengantisipasi perubahan cuaca. Pasalnya, kalau tidak dibuat bedengan yang bagus dan lebih dalam, maka dikhawatirkan akan menggenangi tanaman tembakau yang notabenenya merupakan jenis tanaman yang tidak suka air terlalu banyak. (rus)