spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiSamota Jadi Episentrum Pembangunan Ekonomi Biru Pulau Sumbawa

Samota Jadi Episentrum Pembangunan Ekonomi Biru Pulau Sumbawa

Lombok (ekbisntb.com) – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menetapkan Samota akronim dari kawasan wisata konservasi Teluk Saleh, Pulau Moyo, dan Gunung Tambora sebagai episentrum pembangunan ekonomi biru di Pulau Sumbawa.

“Samota menjadi satu yang utama untuk mendorong pengembangan ekonomi biru,” kata Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian, dam Evaluasi Pembangunan Daerah (P2EPD) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) NTB Firmansyah saat ditemui di Mataram, Rabu 30 Juli 2025.

- Iklan -

Agenda pengembangan ekonomi biru di Nusa Tenggara Barat dilakukan dengan pendekatan berbasis teknologi dan pemberdayaan masyarakat.

Berbagai potensi eksiting dan potensi baru dari sektor perikanan serta kelautan yang teridentifikasi dikelola untuk pembangunan berkelanjutan yang inklusi hingga pengembangan pariwisata bahari dan minat khusus.

Firmansyah mengatakan ekonomi biru berangkat dari mimpi pemerintah daerah sampai 20 tahun ke depan untuk menjadikan Nusa Tenggara Barat sebagai provinsi kepulauan yang kuat, kompetitif, unggul, andal, dan takwa.

Menurutnya, Samota adalah kawasan yang strategis di Pulau Sumbawa karena memiliki potensi sumber daya alam melimpah, cagar biosfer dunia, dan melingkupi dua kabupaten yakni Kabupaten Dompu dan Kabupaten Sumbawa.

“Itu menjadi hal yang penting untuk kami bangun sebagai pemantik pengembangan ekonomi biru,” ucap Firmansyah.

Lebih lanjut dia menyampaikan berbagai upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengembangkan ekonomi biru di Samota melalui peningkatan produktivitas perikanan tangkap, pengembangan kapasitas sumber daya manusia, dan intervensi pelabuhan.

Pemerintah NTB mendorong agar wilayah Samota bisa menjadi salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Nusa Tenggara Barat, seperti halnya KEK Mandalika yang berada di Pulau Lombok. “Kami berharap lima tahun bisa kami dorong pengembangan ekonomi biru yang lebih spesifik di Samota,” pungkas Firmansyah. (ant)

Artikel Yang Relevan

Iklan







Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut