spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiNazaruddin, dari Bank Pelat Merah ke Bank NTB Syariah

Nazaruddin, dari Bank Pelat Merah ke Bank NTB Syariah

Lombok (ekbisntb.com) – Senin, 28 Juli 2025 menjadi hari istimewa bagi Nazaruddin. Bukan hanya karena ia merayakan ulang tahunnya yang ke-57, tetapi juga karena ini adalah tahun pertama ia mengabdi di Bank NTB Syariah sebagai Direktur Utama, setelah puluhan tahun berkarier di bank pelat merah.
Dari tanah kelahirannya di Sigli, Kabupaten Pidie, Aceh, hingga menapaki tangga kepemimpinan di dunia perbankan nasional, Nazaruddin datang ke NTB dengan satu tekad, ikut membangun Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Karier perbankan Nazaruddin bermula tahun 1995, ketika ia bergabung dengan BRI sebagai calon staf pimpinan. Sejak itu, ia menjalani lebih dari 29 tahun pengabdian di berbagai daerah. Dari Singkawang, Aceh, Bengkulu, Bali, Banda Aceh, Medan, hingga Bandung. Enam kali ia menjabat sebagai pemimpin cabang, sebelum akhirnya dipromosikan menjadi Wakil Pemimpin Wilayah dan kemudian Pemimpin Wilayah di Banjarmasin dan Jakarta.

- Iklan -

Pada Mei 2024, Nazaruddin menyelesaikan masa pengabdian di BRI. Tak lama berselang, ia dipercaya menjadi Komisaris BSI (Bank Syariah Indonesia), mewakili BRI, hanya setahun hingga Mei 2025. Namun takdir membawanya lebih jauh.

Dan Juni 2025, ia resmi bergabung ke Bank NTB Syariah setelah ditunjuk melalui RUPS Luar Biasa sebagai Direktur Utama, dan akan efektif menjabat setelah hasil uji kelayakan dan kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Figur Nazaruddin humble, namun sangat tegas dalam hal disiplin. Bankir nasional ini tak memberikan toleransi untuk hal-hal yang melanggar prinsip dasar disiplin. Kedisiplinan itu dibentuk dari pengalaman panjangnya memimpin di berbagai wilayah di Indonesia. Termasuk saat ia menjadi korban tsunami Aceh 2004. Ia selamat, meski kantor cabang yang ia pimpin saat itu tidak luput dari dampak besar tsunami. Pengalaman itu tak hanya menguatkan mentalnya, tetapi juga menumbuhkan kepekaan dalam kepemimpinan berbasis kemanusiaan.

Lantas, apa yang membuat pria kelahiran 28 Juli 1968 ini memilih NTB?Jawabannya sederhana, namun kuat. Salah satunya, visi besar Gubernur NTB,

“Pak Gubernur punya pandangan yang luas tentang perbankan daerah, dan tagline ‘Makmur Mendunia’ itu sangat menyentuh saya,” ungkap Nazaruddin.

Sebagai mantan Duta Besar RI di Turki, Gubernur NTB dinilai memiliki wawasan internasional dan perhatian besar terhadap Bank NTB Syariah sebagai alat transformasi ekonomi daerah. Itulah yang membuat Nazaruddin yakin, bahwa Bank NTB Syariah bukan sekadar bank daerah biasa, tapi memiliki potensi menjadi pionir bank syariah berskala nasional.

“Ini bukan semata urusan karier. Ini panggilan untuk ikut mengabdi, untuk membangun NTB, agar Bumi Gora ini bisa benar-benar menjadi daerah yang makmur dan mendunia,” ucapnya.

Menurut Nazaruddin, NTB menyimpan potensi luar biasa di sektor pariwisata, pertanian, dan peternakan, demikian juga kelautan dan perikanannya. Ia menyebutkan pengalamannya menjelajahi Lombok dan Sumbawa sebagai hal yang mengejutkan.

“Saya kaget melihat jalan-jalan penuh aktivitas, tidak ada yang sepi. Potensi pertanian dan UMKM di sini sangat kuat. Ini cocok sekali menurut saya, karena saya latar belakangnya disiplin kerja di bisnis mikro dan retail,” jelasnya.

Nazaruddin satu-satunya kandidat yang dinyatakan memenuhi syarat sebagai Direktur Utama oleh Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI). Ia telah mulai bekerja. Namun belum dalam hal kebijakan-kebijakan strategis bank. Hingga keluar hasil fit and proper test OJK.

“Semoga ini menjadi awal dari kontribusi baru yang lebih besar untuk NTB dan Indonesia,” tutupnya.(bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan







Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut