Lombok (ekbisntb.com) – Pemerintah Kota Mataram menyatakan komitmennya untuk melakukan pembongkaran bangunan liar yang berdiri di atas saluran dan sempadan sungai. Langkah ini diambil sebagai bagian dari proses normalisasi aliran sungai dan rehabilitasi infrastruktur drainase pascabanjir besar yang melanda sejumlah titik di Kota Mataram, Minggu, 6 Juli 2025.
Sekretaris Daerah Kota Mataram, H. Lalu Alwan Basri di posko bantuan korban banjir di Penodopo Walikota Mataram, Kamis, 10 Juli 2025 mengatakan bahwa banjir yang terjadi menjadi momentum penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk berbenah dan memperbaiki tata kelola kawasan sungai. Menurutnya, banyak saluran dan sempadan sungai yang selama ini dimanfaatkan secara ilegal oleh warga, menyebabkan penyempitan dan penyumbatan aliran air.

“Ini saatnya kita membenahi bersama. Saluran dan sempadan sungai kita yang tidak lagi berfungsi optimal karena adanya bangunan yang menutup aliran air, dan banyak pula yang dipenuhi sedimen serta sampah. Semua itu akan kita bongkar dan bersihkan,” tegas Lalu Alwan.
Ia tidak menampikkan kondisi tersebut merupakan dampak kelalaian selama bertahun-tahun dalam menjaga kelestarian daerah aliran sungai. Namun ia bersyukur, musibah banjir kali ini memperlihatkan tingginya solidaritas dan sinergi lintas elemen, termasuk pemerintah provinsi, pusat, TNI, Polri, relawan, hingga dunia usaha.
“Alhamdulillah, walaupun ini adalah musibah, kami melihatnya sebagai anugerah untuk memperbaiki diri. Penanganan banjir berjalan sangat cepat. Pak Walikota H. Mohan, pak Gubernur Miq Iqbal, Tim SAR, BPBD, TNI, Polri, dan seluruh elemen masyarakat langsung turun bersama sama. Kini kondisi kota sudah kembali normal, aktivitas warga pun berjalan seperti biasa,” ungkapnya.
Sekda juga menyampaikan bahwa proses normalisasi dan pembersihan pascabanjir dilakukan secara masif dan gotong royong. Dengan dukungan Gubernur NTB dan instansi terkait, Pemkot Mataram menargetkan pemulihan total selesai dalam waktu 10 hari sejak penanganan dimulai.
“Kita bergerak cepat. Pengangkatan sedimen dan sampah berjalan lancar. Kami sedang melakukan asesmen menyeluruh terhadap kondisi jalan, saluran air, dan permukiman yang terdampak,” imbuhnya.
Ia menambahkan bahwa masyarakat Mataram menyambut baik langkah pembenahan ini, termasuk rencana pembongkaran bangunan-bangunan yang berdiri di sempadan sungai.
“Respons warga positif. Mereka mendukung normalisasi ini, karena semua menyadari pentingnya menjaga saluran air agar banjir tidak terjadi lagi,” ujarnya.(bul)