Jakarta (ekbisntb.com) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa diperkirakan bergerak variatif di tengah pelaku pasar mencermati kesepakatan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS).
IHSG dibuka melemah 10,09 poin atau 0,15 persen ke posisi 6.890,84. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 2,63 poin atau 0,34 persen ke posisi 764,87.

“Secara teknikal, meskipun ada indikasi IHSG berpeluang mengalami technical rebound, namun belum didukung oleh volume yang kuat. Apabila IHSG dapat bertahan di atas level 6.900, ada potensi terjadi rebound lanjutan jika disertai dengan kenaikan volume. Namun, jika IHSG gagal bertahan di atas level 6.900, diperkirakan IHSG akan kembali menguji level support di 6.800 ,” ujar Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim di Jakarta, Selasa.
Indonesia mendapatkan surat dari Presiden Trump yang menyatakan bahwa Indonesia akan dikenakan tarif sebesar 32 persen mulai 1 Agustus 2025 dan tarif transshipment lebih tinggi. Apabila Indonesia memberlakukan tarif balasan kepada AS, maka tarif Indonesia juga akan dinaikkan.
Sebaliknya, apabila Indonesia atau perusahaan dari Indonesia memproduksi produk di AS tidak akan dikenakan tarif, yang berpotensi menjadi faktor negatif di Bursa di saat pasar berekspektasi adanya penurunan tarif.
Beberapa negara akan dikenakan tarif lebih tinggi mulai 1 Agustus 2025, yaitu Korea Selatan, Jepang, Malaysia, Kazakhstan, Afrika Selatan, Laos dan Myanmar.
Selain itu, negara Bosnia dan Herzegovina, Tunisia, Indonesia, Bangladesh, Serbia, Kamboja dan Thailand juga mendapatkan surat dari Trump yang menetapkan tarif impor terhadap masing-masing negara.
Presiden Trump mengkonfirmasi bahwa tarif resiprokal akan berlaku mulai 1 Agustus 2025 bagi negara-negara yang belum mencapai kesepakatan dagang dengan AS.
Selain itu, akan ada tarif tambahan sebesar 10 persen bagi negara-negara yang mendukung kebijakan aliansi BRICS.
Langkah Presiden Trump ini diperkirakan akan kembali mendorong meningkatnya eskalasi perang dagang yang berpotensi berdampak negatif terhadap perekonomian global.
Di sisi lain, pelaku pasar menantikan dirilisnya indeks Consumer Confidence bulan Juni 2025 (8/7) dan listing sejumlah saham IPO.
Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 24,46 poin atau 0,57 persen ke 39.725,69, indeks Shanghai menguat 4,54 poin atau 0,40 persen ke 3.450,87, indeks Hang Seng naik 257,30 poin atau 1,24 persen ke 23.965,55, dan indeks Strait Times menguat 0,11 poin atau 0,44 persen ke 4.010,79. (ant)