Lombok (ekbisntb.com) – Dari data Pemkab Lombok Barat (Lobar), terdapat sejumlah desa masuk kategori menjadi kantong kemiskinan atau rawan miskin dan pengangguran. Tiga desa di Sekotong masuk kategori tersebut, sebagai desa dengan kemiskinan dan tingkat pengangguran tinggi.
Hal tersebut disampaikan Bupati Lobar H Lalu Ahmad Zaini diwakili Asisten II Setda Lobar H. Akhmad Saikhu terhadap pertanyaan pandangan umum Fraksi – fraksi DPRD Lobar terhadap RPJMD tahun 2025-2029.

Pelaksana Tugas Kepala Bappeda Lobar ini, menyebut menerangkan data angka kemiskinan (makro), berdasarkan data yang dirilis BPS Kemiskinan Tahun 2024 Lobar menempati peringkat ke-6 terendah dari 10 kabupaten/kota se-NTB sebesar 12,65% atau sebanyak 96.570 jiwa.
Capaian ini turun signifikan sebesar 1,02% dibandingkan angka kemiskinan tahun 2023 sebesar 13,67%, namun tetap menjadi tantangan strategis yang harus ditangani secara berkelanjutan. Sebaran kemiskinan berdasarkan wilayah (desa), berdasarkan sebaran data kemiskinan menurut Regsosek, Desa Buwun Mas menunjukkan tingkat kerawanan kemiskinan sangat tinggi. Dalam hal ini, lebih dari 9.000 jiwa tergolong miskin atau rentan.
‘’Dan Desa Sekotong Barat juga masuk zona rawan karena tingginya jumlah warga dalam desil bawah,”sebut Saikhu.
Terkait jumlah pengangguran terbuka yang ada di Lobar, Saikhu menyebut Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Tahun 2024 di Lobar telah dipetakan secara lebih rinci berdasarkan desa. Data ini menunjukkan distribusi jumlah pengangguran terbuka serta persentasenya (TPT) di masing-masing desa. “Beberapa desa di Kecamatan Sekotong, seperti Sekotong Barat dan Gili Gede Indah, menunjukkan angka pengangguran relatif tinggi, di atas 2,5%,” terangnya.
Dan Desa Mareje di Kecamatan Lembar, lanjut dia, menunjukkan angka pengangguran yang sangat rendah, di bawah 1%. Sementara, pandangan Fraksi terhadap RPJMD ini menjadi masukkan yang sangat berarti bagi Pemkab Lobar sebagai penyempurnaan dokumen ini. “Ke depannya dokumen RPJMD ini agar menjadi rujukan kepada kami dalam menyusun perencanaan dan penganggaran tahunan untuk mewujudkan Lombok Barat yang Maju, Mandiri dan Berkeadilan,” ujarnya. (her)