spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaNTBPLN Perkuat Kontribusi Energi Hijau di NTB, Targetkan NZE 2050

PLN Perkuat Kontribusi Energi Hijau di NTB, Targetkan NZE 2050

Lombok (ekbisntb.com) – PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Barat (NTB) terus memperkuat kontribusinya dalam transisi energi bersih di Indonesia, khususnya melalui pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Lombok. Upaya ini menjadi bagian dari langkah PLN NTB dalam mendukung tercapainya target Net Zero Emission (NZE) Provinsi NTB pada 2050, sepuluh tahun lebih cepat dari target nasional.

Hingga saat ini, total kapasitas terpasang PLTS di sistem kelistrikan Lombok telah mencapai 22,42 megawatt (MW). PLTS tersebar di sejumlah lokasi, antara lain Peringgabaya, Selong, Sengkol, dan Sambelia. Kontribusi PLTS terhadap daya terpasang mencapai 4,3 persen, memberikan dorongan signifikan terhadap bauran energi baru terbarukan (EBT) di wilayah NTB.

- Iklan -

General Manager PLN UIW NTB, Sri Heny Purwanti, menegaskan bahwa pengembangan energi hijau merupakan prioritas PLN di daerah. “Kami berkomitmen penuh menghadirkan energi bersih dan berkelanjutan di wilayah ini. PLTS adalah salah satu langkah strategis kami untuk mempercepat bauran EBT dan mencapai target NZE 2050 di NTB,” ujarnya.

Menurut PLN, pertumbuhan PLTS yang pesat dibandingkan pembangkit EBT lainnya didorong oleh potensi energi surya yang besar di NTB, biaya instalasi yang semakin kompetitif, serta keuntungan lingkungan karena tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca. Energi dari PLTS dinilai mampu menurunkan emisi karbon dengan faktor emisi sebesar 1,11 ton CO₂ per megawatt-jam (MWh).

Untuk menjaga keandalan pasokan listrik, PLN juga merancang pengembangan PLTS yang dilengkapi dengan teknologi Battery Energy Storage System (BESS). Teknologi ini berfungsi mengatasi tantangan intermitensi atau ketidakstabilan pasokan listrik dari energi surya serta meningkatkan efisiensi sistem kelistrikan.

Dalam dokumen Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, PLN menargetkan penambahan kapasitas pembangkit EBT di NTB sebesar 334 MW, khususnya melalui PLTS dan BESS. Selain itu, pengembangan pembangkit berbasis tenaga angin, air, arus laut, panas bumi, dan biomassa juga tengah dirancang untuk meningkatkan bauran EBT hingga mencapai 25,2 persen pada 2034.

Sri Heny menambahkan, transisi energi tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, tetapi juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. “Transisi menuju energi bersih adalah investasi untuk masa depan NTB yang lebih hijau, mandiri energi, dan tangguh secara ekonomi,” tutupnya.

Dengan roadmap yang terstruktur dan komitmen kuat, PLN UIW NTB menargetkan Pulau Lombok dan wilayah NTB sebagai contoh sukses pengembangan energi hijau di kawasan timur Indonesia. (bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan







Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut