Lombok (ekbisntb.com) – Ketua Forum Ketua Forum Wisata Lingkar Rinjani, Royal Simbahulun mendorong untuk peningkatan standar kualitas keselamatan jalur pendakian ke Gunung Rinjani Rinjani. Pasalnya sejauh ini, jalur treking belum memenuhi standar kesehatan. Masih sangat minim fasilitas kesehatan dan minimnya tenaga penyelamatan.
Menjawab media di Selong, Senin 30 Juni 2025, Royal, menyebut kasus jatuhnya wisatawan asal Brasil, Juliana Marins, meninggal harus jadi pelajaran besar. Standar Operasional Prosedur pendakian harus dibuat lebih baik dan memenuhi standar penyelamatan.

Rencana teknis, kata Ketua Forum ini empat wisatawan akan didampingi satu pendamping baik guide ataupun porter. Kalaupun rombongan sudah lima, maka bisa saja dua guide yang mendampingi.
“Mulai perbaiki dari hulu, ke depan syarat jadi guide dan porter bisa memiliki sertifikat rescuer atau setidaknya memiliki sertifikat dasar soal penyelamatan,” ungkapnya.
Saat ini di sekitar kawasan Rinjani terdapat 750 guide dan 1.700 porter. Soal profesionaliame para guide dan porter ini diakui selama ini hanya dalam hal melayani tamu, sedangkan untuk teknik penyelamatan ketika terjadi masalah masih lemah.
Mestinya dari regulasi dari TNGR sebagai pemilik kawasan untuk melatih. “Makanya perlu dilakukan pemerintah, Rinjani kan mau masuk kelas dunia,” imbuhnya.
Royal menambahkan tamu yang datang ke Rinjani adalah tamu-tamu berduit dan berkualitas. Peralatan memang harus disediakan. Kasus Juliana yang jatuh jam 5 Subuh, tapi tim yang datang sore hari. “Kita ingin siapkan tim penyelamat bukan tim mengambil mayat orang,” paparnya.
Ke depan Rinjani diyakini banyak peminatnya. Kalau tidak memiliki standar keselamatan, khawatir yang datang merupakan tamu yang tidak berduit. (rus)